Hidupkan Semangat Sumpah Pemuda Lewat 'Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa 2018'
Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa 2018 merupakan program pendidikan karakter anak berbasis ekspedisi alam bebas pertama di Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 35 pelajar dari berbagai daerah di Tanah Air baru saja menyelesaikan kegiatan Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa 2018 yang digelar di kawasan Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.
Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa 2018 merupakan program pendidikan karakter anak berbasis ekspedisi alam bebas pertama di Indonesia.
Di kegiatan ini peserta dari berbagai daerah dan latar belakang dipersatukan dalam sebuah perjalanan ekspedisi alam, mendaki gunung dan mengarungi danau yang penuh tantangan untuk dihadapi bersama.
Target utama kegiatan Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa 2018 adalah membangun kepercayaan diri, kemandirian dan semangat toleransi, solidaritas dan kerjasama antar sesama anak bangsa.
Kegiatan yang diselenggarakan Outward Bound Indonesia (OBI) ini juga dirancang untuk menciptakan Generasi Duta Perdamaian #1000RemajaDamai.
Baca: Marahi Pemilik Akun Diduga Hina Agama, Deddy Corbuzier: Jangan Pikir Anda Bisa Bebas!
Wendy Kusumowidagdo, Executive Director Outward Bound Indonesia dalam keterangan pers tertulis kepada Tribunnews, Selasa (30/10/2018) mengatakan, Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa 2018 merupakan program beasiswa bagi pelajar Indonesia untuk mengembangkan karakter mereka.
Kegiatan ini juga bertujuan semangat kebangsaan dan kebhinekaan dengan menggunakan metode pembelajaran ekspedisi alam.
Tahun ini ekspedisi ini diikuti 35 peserta dari kalangan pelajar SMP dan SMA dari berbagai daerah dan latar belakang di 13 provinsi Tanah Air.
Mereka berasal dari Aceh, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, hingga Papua, dengan beragam kepercayaan seperti Islam, Kristen Protestan, Katholik, dan Hindu.
"Harapan kami adalah mereka pulang ke daerah masing-masing menjadi Duta Perdamaian Indonesia,” jelas Wendy Kusumowidagdo.
Tahun ini jumlah peserta terbesar datang dari Papua sebanyak 14 siswa.
Selama 5 hari para peserta diajak mengikuti berbagai kegiatan seperti berinteraksi dengan masyarakat di kawasan sekitar Waduk Jatiluhur, melakukan pendakian Gunung Parang, [engibaran bendera Merah Putih dan pembacaan Ikrar Sumpah Pemuda di Puncak Gunung Parang.
Mereka juga diajak berkemah, dan menempuh ekspedisi air dengan bergotong royong membangun rakit.
Wendy menjelaskan, pihaknya membagi siswa dalam tiga kelompok berbeda" Garuda 1, Garuda 2 dan Garuda 3.
"Jadi dalam kelompok ini terdapat anak-anak dengan beragam suku, etnis dan keyakinan. Seperti anak dari Aceh berkelompok dengan anak dari Papua, yang beragama Islam, satu kelompok dengan yang beragama Kristen, Katolik maupun Hindu,” ungkap Wendy.