Selasa, 30 September 2025

Pendidikan yang Tepat Berperan dalam Pembangunan Karakter Bangsa

Masyarakat saat ini terpapar simbol-simbol yang tidak mewakili realitas sejati, tapi justru dianggap sebagai kenyataan.

Editor: Eko Sutriyanto
YouTube
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dr Komaruddin Hidayat. 

"Pendidikan yang tidak tepat, tidak akan berperan dalam pembangunan karakter bangsa bahkan bisa menghancurkan karakter bangsa itu sendiri," katanya.

Sistem pendidikan karakter perlu menyesuaikan dengan konteks sosial, budaya, sejarah, dan lingkung-an lokal agar implementasinya tepat sasaran.

Contohnya kebijakan di Jakarta tidak boleh sama dengan daerah lain.

Baca: Pelopori Sistem Pembentukan Karakter, Megawati Akan Dianugerahi Doktor Politik Pendidikan

Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Inovasi dan Daya Saing, Ananto Kusuma Seta menyebut karakter diperlukan untuk memampukan siswa bisa menghadapi lingkungan yang beragam dan terus menerus berubah.

"Lima karakter utama yang harus dikembangkan adalah religius, nasionalis, gotong royong, mandiri dan integritas yang berfungsi sebagai pondasi dan kompas bagi siswa," katanya.

Model pendidikan karakter yang ditetapkan pemerintah yang tertuang dalam Perpres No 87/2017 tidak bersifat menyeragamkan, contohnya tahun ajaran 2018/2019, akan ada dua bentuk rapor sekolah yakni akademik dan kepribadian.

"Kegiatan-kegiatan peserta didik di luar sekolah terkait pendidikan karakter akan jadi objek penilaian, misalynua pulang sekolah membantu orangtua di sawah atau pergi melaut mencari ikan," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan