Pemilu 2014
Pemilih di Tiga TPS Mogok Mencoblos Saat Pileg Ulang Sikka
Pelaksanaan pemilu legislatif ulang pada 25 TPS di Kabupaten Sikka, Senin (14/4/2014) pagi, diwarnai aksi mogok para pemilih di tiga TPS.
Laporan Wartawan Pos Kupang, Aris Ninu
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Pelaksanaan pemilu legislatif (Pileg) ulang pada 25 TPS di Kabupaten Sikka, Senin (14/4/2014) pagi, diwarnai aksi mogok para pemilih di tiga TPS.
Pemilih di tiga TPS di Kecamatan Mego dan Talibura melakukan aksi mogok karena miskomunikasi dan ketidakberesan administrasi oleh KPU Kabupaten Sikka. Tiga TPS tersebut yakni TPS 01 di Desa Dobo Nua Puu, Kecamatan Mego, TPS 1 dan 3 di Desa Tanarawa, Kecamatan Talibura-Sikka.
Para pemilih di TPS 1 Dobo Nua Puu mogok coblos pukul 08.00 Wita sampai pukul 11.00 Wita. Pada jam 11 siang baru melanjutkan pencoblosan. Pemilih di dua TPS di Tanarawa mogok sampai pukul 17.00 Wita baru melakukan pencoblosan ulang.
Aksi mogok para pemilih ini diselesaikan para petinggi TNI-Polri di Sikka bersama KPU Sikka dan Bawaslu NTT.
Kapolres Sikka AKBP Budi Hermawan SIK, Dandim 1603 Sikka Letkol Arh Satya Wardhana, Danlanal Maumere Kolonel Pelaut Andy Willy, Kajari Maumere Martiul SH, dan Kaden Pelopor Brimob Flores Kompol Stef Botha turun ke Mego dan Tanarawa untuk menyelesaikan aksi mogok para pemilih.
Pantauan Pos Kupang (Tribunnews.com Network), di Desa Dobo Nua Puu dan Tanarawa, Senin (14/4/2014) pagi, hingga siang hari di Desa Dobo Nua Puu para pemilih yang sudah berkumpul di kantor desa setempat untuk pencoblosan ulang namun belum dilaksanakan.
Warga di desa ini protes karena ada informasi yang mereka peroleh bahwa surat suara yang ditarik KPU Sikka dari KPPS ke PPK lalu dibawa ke KPU Sikka sudah dilakukan penghitungan oleh PPK.
Informasi itu membuat pemilih dan PPS protes meminta KPU Sikka menghadirkan kotak suara yang dibawa saat penarikan. Warga protes karena saat penarikan tersebut diduga suara warga yang sudah dicoblos tidak diketahui berapa jumlahnya.
Petinggi TNI-Polri menegaskan, surat suara warga yang sudah mencoblos tidak ada pencoblosan oleh siapapun ketika dibawa ke KPU Sikka. Penjelasan petinggi TNI-Polri menjamin suara pemilih tidak akan dimanipulasi karena akan berujung pada proses hukum bagi yang melakukan kecurangan, membuat warga percaya.
Tepat pukul 11.00 Wita setelah warga menerima penjelasan petinggi TNI-Polri, Bawaslu NTT dan KPU Sikka, barulah warga melakukan pencoblosan. Di Desa Tanarawa, pemilih tidak mau ke TPS karena sudah melakukan pencoblosan dan tidak mau mencoblos ulang caleg kabupaten dan lanjutan caleg DPRD NTT, DPR RI dan DPD RI.
Petinggi TNI-Polri pun bergerak ke Tanarawa dan tiba di Tanarawa pukul 13.00 Wita. Warga protes di depan anggota KPU Sikka, Elsi Puspasari Puteri, yang sudah ada di TPS 01 tepatnya di Kantor Desa Tanarawa.
Warga protes karena menilai KPUD Sikka gagal melaksanakan pileg yang baik dan benar. Kemarahan warga membuat petinggi TNI-Polri memberikan jaminan bahwa suara yang dicoblos pada pileg tanggal 9 April 2014 sesuai ketentuan KPU harus batalkan. Oleh karena itu perlu pencoblosan ulang.
Protes warga diselesaikan pukul 17.00 Wita, setelah itu warga melakukan pencoblosan, tapi sebagian besar sudah kembali ke rumah dan kebun pada dua TPS di Tanarawa. Warga mengaku kecewa karena informasi yang simpang siur soal pencoblosan ulang serta tidak ada kejelasan dari KPU Sikka.
Warga Tidak ke TPS
Pantauan Pos Kupang pada tiga TPS di Kelurahan Wailiti, Alok Barat, Kota Maumere, banyak warga pemilih yang tidak datang ke TPS untuk mencoblos pileg susulan, Senin (14/4/2014).