Kolaborasi bersama Artis dengan Autisme, Brand Ini Angkat Tema Rumah dan Bahagia
Angkat tema bahagia dan rumah untuk marchandisenya, brand ini gandeng artis dengan autisme untuk berkolaborasi.
Parapuan.co - Untuk bisa berkembang secara berkelanjutan di masa pandemi, sebuah bisnis perlu melakukan kolaborasi dan meningkatkan kreativitas.
Pasalnya, hal tersebutlah yang dilakukan Aquaproof dengan menggandeng Kreaby, studio kreatif bagi seniman dalam spektrum autisme, untuk kolaborasi.
Dalam rilis pers yang PARAPUAN terima, kolaborasi tersebut diharapkan bisa mengajak masyarakat untuk semangat berkreasi, produktif, dan menciptakan sesuatu yang berkualitas.
Di samping itu, melalui kolaborasi ini pun ada semangat untuk selalu mengeksplorasi diri, seperti Kreaby yang mengusung dan mempercayai bahwa kreasi melampaui batas.
Jika kamu masih asing dengan, Kreaby adalah platform karya artis dengan autisme agar dapat diapresiasi oleh khalayak lebih luas.
Maka itu, tiap karya dari para artis dengan autisme di Kreaby seakan dapat memberikan pencerahan tentang realitas.
Menariknya, ternyata kolaborasi brand pelopor cat pelapis anti bocor di Indonesia ini dengan Kreaby sudah terjalin sejak Oktober 2021 lalu.
Kolaborasi ini dituangkan dalam bentuk merchandise. Merchandise Aquaproof X Kreaby hadir dalam dua jenis design dan dalam tiga bentuk yaitu tumbler, payung dan tas lipat.
General Manager Kreaby Arani Aslama senang dan menyambut dengan antusias kolaborasi ini.
Baca Juga: Ini Prestasi Baru BTS dan Coldplay Pasca My Universe No 1 Billboard 100
"Kolaborasi ini tidak hanya memberikan kesempatan bekerja bagi artis dengan autisme, namun juga menyediakan ruang untuk bebas berekspresi dan berkarya," ujar Arani.
Rupanya, untuk kolaborasi ini ada enam artis dengan autisme di Kreaby yang bergabung, yaitu Keken, Rama, Gary, Jeremy, Joey, dan Joshua.
Kemudian, dua ilustrasi Kreaby untuk Aquaproof ini adalah karya kolaborasi keenam artis, dengan tema utama rumah hangat di tengah musim hujan.
"Meskipun pandemi menyebabkan semua proses kerja sama harus dilakukan secara virtual, para artis tetap antusias mengeksplorasi karya mereka," ungkap Arani.