Sabtu, 4 Oktober 2025

Ingin Cegah Kehamilan Tak Direncanakan? Gunakan 3 Alat Kontrasepsi Darurat Ini

Kehamilan tak direncanakan dapat dicegah dengan menggunakan alat kontrasepsi darurat. Yuk, kenali berbagai jenis kontrasepsi darurat berikut ini!

Ilustrasi Parapuan Foto 2021-08-29 13:02:02 

Parapuan.co - Dewasa ini, masih banyak pasangan suami istri yang tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun saat berhubungan seksual.

Pasalnya, alat kontrasepsi hormonal seperti pil KB, KB suntik, dan IUD dirasa merepotkan bagi perempuan.

Sementara itu, alat kontrasepsi non-hormonal seperti kondom dianggap menyebabkan berkurangnya kenikmatan saat berhubungan seksual oleh sebagian laki-laki.

Padahal, penggunaan alat kontrasepsi sangat penting demi mencegah kehamilan yang tidak direncanakan (KTD).

Baca Juga: Sering Dianjurkan! Ini Manfaat Minum Air Kelapa bagi Ibu Hamil

Hal ini menjadi semakin parah manakala di masa pandemi ini, makin banyak kehamilan tak direncanakan yang terjadi akibat terputusnya akses pada berbagai metode kontrasepsi.

Dilansir dari Kompas.comBKKBN menyebutkan bahwa sejak awal pandemi Covid-19 hingga kini, terjadi penurunan penggunaan alat kontrasepsi di tengah-tengah masyarakat.

Selain itu, penggunaan kontrasepsi alami seperti metode KB kalender dan metode pull-out sering kali tidak efektif dalam mencegah kehamilan.

Belum lagi jika terjadi hal-hal tak diinginkan seperti kondom yang bocor.

Karenanya, penggunaan alat kontrasepsi darurat sangat dibutuhkan sebagai pertolongan pertama saat pasangan merasa ada kegagalan pada metode kontrasepsi alami atau penggunaan kondom.


Kontrasepsi darurat tidaklah sama dengan metode aborsi.

Kontrasepsi bekerja dengan cara mencegah kehamilan jika dikonsumsi sesaat setelah melakukan hubungan seksual.

Namun, kontrasepsi darurat ini tidak akan bekerja jika kehamilan sudah terlanjur terjadi.

Pada dasarnya, ada dua jenis metode kontrasepsi darurat yang bisa didapatkan untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tak direncanakan.

Metode kontrasepsi darurat tersebut antara lain adalah morning-after pill dan IUD copper (tembaga).

Yuk, ulas metode kontrasepsi darurat ini satu-persatu.

Baca Juga: Ingin Coba Kontrasepsi Koyo KB? Ini Plus Minusnya yang Perlu Diketahui

Morning-After Pill

Metode kontrasepsi darurat yang paling mudah diapat dan paling praktis tak lain adalah dengan mengonsumsi morning-after pill.

Dinamakan morning-after pill, sebab pil ini dapat dikonsumsi keesokan paginya setelah melakukan hubungan seksual untuk mencegah terjadinya kehamilan.

Morning-after pill sendiri terdiri dari dua jenis yang berbeda, yakni pil yang mengandung hormon (hormonal) dan pil non-hormonal.

Pil dengan kandungan hormon dikenal juga sebagai pil levonorgestrel.

Dilansir dari Planned Parenthood, levonorgestrel efektif jika dikonsumsi dalam kurun waktu selambat-lambatnya 72 jam atau 3 hari setelah melakukan hubungan seksual.


Pil levonorgestrel dapat dibeli secara bebas di apotek dan toko obat tanpa memerlukan resep dokter.

Sementara, jenis morning-after pill non-hormonal ialah pil yang mengandung ulipristal acetate.

Pil dengan kandungan ulipristal acetate ini pun dinilai lebih efektif jika dibandingkan dengan levonorgestrel.

Ulipristal acetate merupakan obat yang bekerja dengan cara menghambat hormon-hormon yang diperlukan dalam proses pembuahan, sehingga kehamilan tidak dapat terjadi.

Pil ulipristal acetate efektif untuk mencegah kehamilan jika dikonsumsi dalam jangka waktu 120 jam atau 5 hari setelah melakukan hubungan seksual.

Untuk bisa mendapatkan pil ulipristal acetate dibutuhkan resep dari dokter.

Baca Juga: Benarkah Penggunaan IUD Menimbulkan Jerawat? Ini Jawaban Ahli

IUD Tembaga

IUD (Intrauterine device) atau dikenal juga sebagai KB spiral juga dapat digunakan sebagai metode kontrasepsi darurat.

IUD yang dapat digunakan adalah jenis IUD copper atau tembaga.

Di antara semua metode kontrasepsi darurat yang tersedia, IUD tembaga merupakan yang paling efektif.

IUD tembaga efektif dalam mencegah kehamilan jika diperoleh dalam jangka waktu 120 jam artau 5 hari pasca berhubungan seksual tanpa kontrasepsi.

Namun, tentunya penggunaan IUD tembaga sebagai alat kontrasepsi darurat tidak sepraktis mengonsumsi morning-after pill, sebab pemasangannya harus dengan bantuan dokter dan tenaga medis.

Walaupun efektif dalam mencegah kehamilan, metode kontrasepsi darurat ini tidak dapat menggantikan metode kontrasepsi lainnya untuk jangka waktu panjang, sebab efektivitasnya tak setinggi metode kontrasepsi lain seperti pil, suntik dan IUD.

Selain itu, mengonsumsi kontrasepsi darurat terus menerus juga tidak lebih irit dibandingkan menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang.

(*)

Sumber: Parapuan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved