Sabtu, 4 Oktober 2025

Ternyata, Perempuan Lebih Taat Protokol Kesehatan Mencegah Covid-19 daripada Laki-Laki

Perempuan ternyata lebih taat protokol kesehatan daripada laki-laki dalam hal mencegah Covid-19. Hal ini dibuktikan oleh survei dari BPS tahun 2020.

Ilustrasi Parapuan Foto 2021-07-20 13:01:50 

Parapuan.co - Perempuan lebih taat protokol kesehatan mencegah Covid-19 daripada laki-laki.

Hal itu dibuktikan dengan survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) bertajuk Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19.

Survei BPS tersebut dilakukan tanggal 7 sampai dengan 14 September 2020 secara daring dengan melibatkan 90.967 responden.

Dari jumlah responden tersebut, 44,77% di antaranya adalah laki-laki dan 55,23% adalah perempuan.

Baca Juga: Saatnya Penuhi Hak Korban, Jaringan Masyarakat Sipil Desak Pengesahan RUU PKS

Terdapat enam tolok ukur yang masing-masing mewakili protokol kesehatan selama pandemi Covid-19, misalnya mengenakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan lain-lain.

Dari semua indikator pertanyaan yang mewakili tiap-tiap protokol kesehatan, perempuan lebih unggul dan patuh mengikuti imbauan tersebut daripada laki-laki.

Berikut hasil lengkap survei BPS seperti melansir dari Lokadata.

1. Mengenakan masker wajah

94,8% perempuan lebih patuh mengenakan masker wajah dibandingkan dengan laki-laki yang angka hasil surveinya menunjukkan 88,5%.

2. Patuh menggunakan hand sanitizer

Perempuan lebih taat menggunakan hand sanitizer dengan hasil survei menunjukkan angka 83,6% sementara laki-laki 70,5%.

3. Menghindari berjabat tangan

Perempuan mampu mengikuti imbauan untuk menghindari berjabat tangan dengan hasil survei menunjukkan angka 87,2%.

Sedangkan laki-laki, juga sebenarnya sudah taat dan patuh prokes namun angkanya lebih rendah daripada perempuan yakni 75,3%.

4. Mencuci tangan dengan sabun

Perempuan patuh terhadap protokol kesehatan mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik.

Angka hasil survei menunjukkan jumlah responden perempuan yang mematuhi prokes tersebut sebanyak 80,1% sedangkan laki-laki 69,5%.

Baca Juga: Penggemar K-Pop di Indonesia Alami Kasus Kekerasan Berbasis Gender Online Gara-gara Mayoritasnya Perempuan

5. Menghindari kerumunan

Selanjutnya adalah soal protokol kesehatan masa pandemi Covid-19, menghindari kerumunan.

Di indikator ini, perempuan juga lebih patuh dan mengikuti protokol kesehatan karena angkanya menunjukkan 81,2%, sedangkan angka untuk responden laki-laki masih 71,1%.

6. Menjaga jarak

Sebanyak 77,5% responden perempuan survei BPS sudah bisa menerapkan kebiasaan untuk menjaga jarak minimal 1 meter ketika berada di keramaian.

Sementara itu laki-laki angkanya masih lebih rendah daripada perempuan yakni 68,7%.

Hamdi Muluk, pakar psikologi dari Universitas Indonesia (UI) mengatakan bahwa ada beberapa faktor mengapa perempuan lebih taat prokes dibandingkan dengan laki-laki.

Menurutnya hal ini dikarenakan kondisi perempuan dan laki-laki berbeda.

Laki-laki lebih banyak bertanggung jawab untuk menjadi kepala rumah tangga yang diperbolehkan oleh pemerintah untuk aktivitas perekonomian.

Di samping itu pula, laki-laki lebih banyak di luar rumah dibandingkan dengan perempuan.

Baca Juga: Bukan Tanpa Alasan, Perempuan Suka Baca Ramalan Zodiak karena Dapatkan Afirmasi Positif

Secara psikologi laki-laki juga lebih teledor atau acuh untuk menjalankan protokol kesehatan.

"Bahwa secara psikologis laki-laki itu sebenarnya lebih teledor daripada perempuan dalam mematuhi protokol kesehatan, ya. Dan dia juga didorong keluar rumah itu juga persoalan, itu menambah kerentanan," tutur Hamdi seperti yang PARAPUAN lansir dari Kompas.com, (24/8/2020).

Hamdi Muluk memaparkan lebih jauh perihal aspek yang memengaruhi perempuan dan laki-laki dalam hal mematuhi protokol kesehatan mencegah Covid-19.

Aspek pertama adalah kognisi, soal apa yang dipikirkan dan diketahui, termasuk pengetahuan mengenai virus Covid-19.

Aspek kedua adalah faktor manusia yang ditentukan oleh perilaku maupun emosi dan yang ketiga adalah motivasi atau perilaku.

Dirinya menilai jika perempuan sudah paham risiko penularan virus corona, maka secara langsung akan lebih berhati-hati.

"Perempuan itu jauh lebih takut untuk tertular dan persepsi risikonya lebih tinggi," ujar Hamdi.

Baca Juga: UN Women Gelar Pameran Seni dan Lelang Karya A Force for Change untuk Seniman Perempuan Berkulit Gelap

(*)

Sumber: Parapuan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved