Ibu dan Teman Micelle Halim Tertangkap Basah Lakukan Cyberbullying di Media Sosial
Tidak hanya Micelle Halim, ibu dan temannya pun ternyata pernah lakukan cyberbullying dengan menghina orang lain di platform media sosial.
View this post on Instagram
Sementara itu, tak jauh berbeda dengan Prillianty Anggraini yang melakukan cyberbullying dengan mengomentari buruk unggahan @cindercella, Edbert Berlusconi pernah merendahkan salah satu netizen Instagram melalui direct message.
"Lmao, asal lu tau ya. Target market salon gw tuh semua org menengah ke atas. Bukan org" kere kek lu dan semua para haters itu. Boro" deh, dana lu gak even cukup utk bisa treatment di salon gw."
Edbert pun melanjutkan pesannya dengan ancaman pembunuhan yang mana tidak pantas diucapkan ke orang lain.
"If you ever come for me or my business again, I will personally murder you and your whole entire family and their useless and worthless existence."
Bahkan sebelumnya laki-laki itu juga mengucapkan kata kasar seperti, "And unlike you and the majority of these poor, fat, ugly hoes, I actually have a life and a career to get back to after this whole PPKM thing blows over."
Padahal saat dikonfirmasi ke salon yang dimaksud oleh Edbert, yakni @nitaka.tokyo, pihak mereka mengaku bahwa Edbert bukan staff, pihak manajemen, maupun pemilik. Hanya sebatas kerja sama endorsement.
Baca Juga: 3 Anggapan Salah Kaprah Soal Body Positivity yang Beredar Luas
Pengguna Instagram langsung saja dibuat heran dengan unggahan Prillianty maupun Edbert.
Sebab sungguh, mengomentari orang lain, bahkan bukan seseorang yang dikenal dekat, dengan kata-kata kasar bukanlah hal yang sopan dan pantas untuk dilakukan.
Apalagi merendahkan, meremahkan, bahkan mengancam orang lain melalui media sosial.
Termasuk cyberbullying
Tindakan yang dilakukan oleh Prillianty dan Edbert ini tergolong ke ranah cyberbullying.
Melansir dari Unicef.org, cyberbullying adalah perundungan dunia maya yang dilakukan dengan menggunakan teknologi digital.
Tindakan ini bisa jadi perilaku berulang yang memang dilakukan untuk sengaja menakuti, membuat marah, atau memperlakukan mereka yang menjadi sasaran.