Catat! Berikut Cara Tepat Merawat Vagina di Saat Usiamu 50-an
Kawan Puan, yuk simak berikut ini cara merawat vagina yang baik dan tepat saat usia kamu sudah mencapai angka 50-an.
Parapuan.co - Kawan Puan, sebagai seorang perempuan, pasti banyak dari kita yang memperhatikan penampilan, ya.
Tapi, jangan sampai hanya penampilan luar saja yang diperhatikan, Kawan Puan.
Kamu juga perlu memperhatikan area yang tidak terlihat, yakni daerah kewanitaan.
Pasalnya, seiring bertambahnya usia, vagina kita turut mengalami perubahan.
Oleh sebab itu, menjaga kesehatan seksual dan reproduksi perempuan pada vagina itu wajib dilakukan.
Baik saat usiamu masih muda maupun sudah lanjut, seperti 50-an.
Mengutip dari Healthline, dr. Erin Fagot, WHNP menyatakan pada usia 50-an, perempuan akan mengalami banyak perubahan pasca menopause.
Seperti rambut kemaluan yang tipis, jarang-jarang, dan beruban.
"Vulva, vagina, dan leher rahim, ukurannya pun menjadi lebih kecil, berwarna pucat, dan kulitnya menjadi lebih tipis" ujar Erin.
Penyebab timbulnya kondisi tersebut adalah karena kadar estrogen yang kian menurun.
Di mana kondisi tersebut juga bisa menyebabkan prolaps pada kandung kemih, rahim, maupun usus.
Baca Juga: Simak! Begini Caranya Merawat Vagina untuk Perempuan Berusia 40an
Apabila hal tersebut terjadi, cara untuk mengatasinya yakni Kawan Puan perlu mengonsumsi obat seperti estrogen vagina, pessary, terapi fisik, dan mungkin melakukan pembedahan untuk pengobatan prolaps.
Sebagai informasi, pessary merupakan alat prostetik yang dapat dimasukkan ke dalam vagina untuk menopang struktur internalnya, biasanya digunakan dalam kasus inkontinensia urin dan prolaps organ vagina atau panggul.
Kasus perubahan vagina di usia 50-an tak sampai di situ saja, pasalnya kadar estrogen terus menurun, sehingga mengakibatnya pelumasan pada vagina lebih sedikit.
Erin berpendapat bahwa seiring waktu, jaringan internal vagina robek, sangat tipis, rapuh, dan tidak terlumasi dengan baik.
Hal itu akhirnya mengakibatkan nyeri vagina dan pendarahan apabila ada kontak seksual.
Dan jika suatu saat nanti Kawan Puan mengalami situasi seperti kekeringan vagina dan ketidaknyamanan saat berhubungan seks, ada beberapa saran dari Erin.
Pesannya yakni untuk melakukan seks secara perlahan, lalu lebih meningkatkan foreplay (pemanasan), dan yang penting adalah pelumasan.
Baca Juga: Bolehkah Lakukan Hubungan Seks Saat Terpapar Covid-19? Ini Kata Dokter
Ditambah lagi, ia menyatakan keintiman tidak selalu harus berhubungan intim seperti penetrasi.
Ada hal selain penetrasi yang bisa dilakukan yakni seks oral, masturbasi, menggosok alat kelamin bersama-sama, atau pun menggunakan sex toy di kamar tidur.
Tak hanya masalah pelumanasan vagina, Erin menyatakan kadar estrogen yang turun membuat beberapa perempuan mengalami peningkatan infeksi saluran kemih (ISK).
Jika masalahnya seperti itu, maka konsultasikan ke dokter untuk mendapat perawatan yang sesuai ya, Kawan Puan.
Adapun hal yang tak kalah pentingnya dari cara-cara di atas yakni berbicaralah dengan pasangan tentang apa yang sudah terjadi pada dirimu.
Jadi, komunikasi itu penting ya, Kawan Puan, apalagi dalam suatu hubungan rumah tangga.
Baca Juga: Penting! Ternyata Begini Cara Menjaga Kesehatan Vagina di Usia 20-an
Dengan mendiskusikan segala hal, diharapkan kamu dan pasangan juga mengerti dan mampu mencari cara terbaik untuk saling memuaskan dalam aktivitas seksual maupun non-seksual. (*)