Minggu, 5 Oktober 2025

GIIAS 2025

Cerita Penyedia SPG di GIIAS 2025: Wajib Siapkan Mess, Baju dan Make Up

Kebanyakan dari usher datang mendaftar sendiri, meski ada juga yang direkrut melalui dari universitas.

Diaz/Tribunnews
USHER GIIAS - Usher di booth Honda di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di ICE BSD Tangerang. Rockafella merupakan manajemen penyedia usher di booth Honda GIIAS tahun ini. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pameran otomotif seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di ICE BSD, Tangerang, Banten, tidak lengkap tanpa kehadiran usher (pemandu) atau Sales Promotion Girl (SPG).

SPG yaitu tenaga pemasaran yang bertugas mempromosikan dan menjual produk secara langsung kepada konsumen, biasanya di pusat perbelanjaan, event, atau pameran. 

Para usher tidak datang dengan sendirinya. 

Mereka disediakan oleh manajemen yang bekerjasama dengan Agen Pemegang Merek (APM). 

Baca juga: Kunjungi Booth Pertamina di GIIAS 2025, Ada Hadiah Jutaan Rupiah!

Salah satu penyedia usher yang aktif di GIIAS 2025 adalah Rockafella Management.

Berdasarkan informasi dari situs resminya, indospgusher.com, Rockafella menyediakan SPG dan usher untuk acara pemerintahan atau perusahaan.

Perusahaan itu mulai dari lingkup BUMN atau swasta baik yang berasal dari luar maupun dalam negeri.

Tommy, salah seorang perwakilan Rockafella Management, menjelaskan bahwa manajemen ini telah berdiri sejak 2010.

Mereka awalnya hanya menyediakan tenaga SPG. Namun, seiring permintaan, mereka juga mulai menyediakan usher bahkan model profesional.

"Akhirnya sampai sekarang setiap tahun kita support untuk event besar kayak GIIAS," kata Tommy kepada Tribunnews, Jumat (25/7/2025).

Ia menjelaskan bahwa proses Rockafella menjadi penyedia usher dilakukan melalui kerja sama dengan pihak APM. 

Biasanya, mereka diminta untuk melakukan presentasi dan pitching terlebih dahulu sebelum terpilih.

Tommy menegaskan, Rockafella tidak merekrut karyawan tetap untuk posisi usher. Semua yang tergabung bersifat freelance.

Kebanyakan dari usher datang mendaftar sendiri, meski ada juga yang direkrut melalui dari universitas.

Untuk bisa menjadi usher, kandidat perlu mengirim CV melalui email. Jika lolos seleksi awal, mereka akan dipanggil untuk sesi foto dan pengambilan video.

Ada beberapa syarat minimum seperti tinggi badan, usia, dan berat badan.

"Pengalaman sih enggak terlalu penting ya, paling di look sih, kebanyakan di fisik," ujar Tommy.

Di ajang GIIAS kali ini, Rockafella mengerahkan puluhan usher untuk enam merek.

Pertama ada Honda sebanyak 10 usher, Volvo 8 usher, GWM 10 usher, Winpos 6 usher, Ford 10 usher, dan Astra Honda Motor (AHM) 6 usher.

Honor yang diberikan kepada usher rata-rata sebesar Rp 1,5 juta per shift. Dalam sehari, tersedia dua shift dari pukul 09.00 WIB hingga 21.00 WIB. Dalam satu hari, usher bisa mendapatkan satu atau dua shift sekaligus.

Selain honor, manajemen juga harus menyiapkan fasilitas tambahan seperti uang makan, mess di sekitar venue, pakaian kerja, hingga riasan wajah (make up).

Semua biaya itu diajukan Rockafella ke APM dan kemudian didiskusikan berdasarkan budget masing-masing klien.

Meski bisnis penyedia usher menjanjikan, tantangannya cukup besar. Tommy mengaku salah satu hambatan terbesar adalah persaingan dengan manajemen lain yang memiliki "orang dalam".

Manajemen tersebut biasanya mengenal salah seorang dari APM itu.

Tommy ingin Rockafella mengdepankan kualitas. Ia juga mengklaim harga yang ia tawarkan kompetitif.

Namun, kalau ada manajemen yang bisa tersambung ke "orang dalam" itu, Tommy tak bisa berbuat banyak.

"Sebetulnya (tantangan) kami lebih ke orang dalam sih. Kalau kami kan ingin mengedepankan kualitas. Terus harga kami juga bersaing. Kalau ada kompetitor yang pakai orang dalem itu, habis lah," ucapnya.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved