Alasan Mitsubishi Tak Sematkan Wireless Charging di SUV Destinator

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mitsubishi tidak menyematkan fitur wireless charging atau pengisian daya nirkabel untuk smartphone di SUV terbaru Mitsubishi Destinator.

General Manager Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Mukhamad Arwani mengatakan keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi terhadap model SUV sebelumnya, yaitu Mitsubishi XForce.

Berdasarkan hasil evaluasi MMKSI di XForce, fitur wireless charging tidak banyak digunakan karena pengemudi di Indonesia masih lebih suka mengisi baterai HP di mobil menggunakan kabel.

"Wireless charging kami pikir itu salah satu fitur yang nice to have, tetapi belajar dari XForce itu banyak yang enggak dipakai karena lebih suka dicolok," kata Arwani kepada wartawan di kawasan Sentul, Jawa Barat, dikutip Senin (21/7/2025).

Arwani menambahkan bahwa salah satu alasan lainnya adalah potensi HP menjadi panas saat menggunakan pengisian baterai nirkabel.

Namun, alasan utama tetap pada kebiasaan konsumen yang lebih nyaman menggunakan kabel.

Kebiasaan beberapa pengemudi di Indonesia yang masih sering menggunakan HP selama berkendara juga menjadi pertimbangan dalam keputusan ini.

Jika menggunakan wireless charging, pengisian akan terputus saat HP diangkat. Sementara itu dengan kabel, tetap bisa mengisi meskipun HP digunakan.

XForce diperkenalkan dengan mengadopsi banyak fitur canggih.

Beberapa fitur itu seperti keyless system, Auto Lamp, Auto Wiper, Brake Auto Hold, Wireless Charging & Connectivity, Active Yaw Control (AYC), serta ABS dan EBD.

Baca juga: Jajal Mitsubishi Destinator, SUV 7 Penumpang Nyaman untuk Keluarga

Sebelumnya lagi, MMKSI juga menyematkan tambahan fitur wireless charging pada Mitsubishi New Xpander 2023.

Destinator Mulai Dijual Sebelum GIIAS 2025

SUV 7-seater Mitsubishi Destinator diperkenalkan oleh Mitsubishi Motors Corporation (MMC) di Indonesia pada Kamis (17/7/2025).

Indonesia menjadi tempat world premiere alias lokasi pertama diperkenalkannya Mitsubishi Destinator di dunia dan model ini akan mulai dijual di Indonesia pada 23 Juli 2025, sehari sebelum pembukaan GIIAS 2025 di ICE BSD, Tangerang, Banten.

Presiden dan CEO Mitsubishi Motors Takao Kato mengatakan, Destinator menandai model strategis global ketiga yang dilahirkan di Indonesia, setelah MPV crossover Xpander dan compact SUV Xforce.

Baca juga: Mitsubishi Destinator Kantongi TKDN 70 Persen

"Model baru ini akan diperkenalkan di pasar ASEAN lainnya, termasuk Vietnam dan Filipina dan juga wilayah Asia Selatan, Amerika Latin, Timur Tengah dan juga Afrika," ungkap Kato di acara Peluncuran Destinator di Senayan Park, Senayan, Jakarta, Kamis (17/7/2025).

Dengan tidak menghadirkan wireless charging di Destinator, Mitsubishi menyediakan akses USB Tipe A dan Tipe C di setiap baris kursi.

Harga Destinator Belum Diumumkan

MMKSI belum memasang harga jual Destinator meski sudah diluncurkan di Indonesia. Posisi SUV ini berada di atas Xpander Cross, namun di bawah Pajero Sport.

Destinator akan bersaing dengan beberapa SUV 7 penumpang lain seperti Chery Tiggo 8 Pro dan Wuling Almaz RS.

Destinator mengincar ceruk pasar konsumen Toyota Innova Zenix, termasuk versi hybrid-nya.

Harga Toyota Zenix saat ini berkisar dari Rp 413 juta untuk tipe Zenix G CVT bensin, hingga Rp 617 juta untuk tipe tertinggi Zenix Q Hybrid Modellista.

Honda CR-V RS e:HEV sebagai SUV hybrid dibanderol sekitar Rp 799,4 juta on the road (OTR) Jakarta.

Jika mengincar segmen SUV menengah yang ramai dihuni model hybrid dan turbo, maka harga Destinator idealnya berada di rentang Rp 450 juta hingga Rp 550 juta.

Untuk varian entry-level, Destinator akan kompetitif bila dibanderol di angka sekitar Rp 449 juta, yang artinya bisa bersaing langsung dengan Toyota Zenix tipe G dan Chery Tiggo 8 Pro.

Sementara varian menengah dengan fitur tambahan bisa ditawarkan di kisaran Rp 499 juta, bersaing dengan Toyota Zenix tipe V dan Wuling Almaz RS.

Sedangkan varian tertinggi dengan semua fitur lengkap, termasuk sistem keselamatan canggih dan panoramic sunroof, sebaiknya diposisikan di harga maksimal Rp 545 juta.