Senin, 29 September 2025

Bahlil Janjikan Insentif untuk Mobil Hidrogen Jika Ada Investor yang Masuk

Pemberian insentif untuk mobil hidrogen akan sama seperti saat mobil listrik masuk ke Indonesia.

Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews
INSENTIF MOBIL HIDROGEN - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat acara Global Hydrogen Ecosystem 2025 di Jakarta International Convention Center, Jakarta, Selasa (15/4/2025). Pemerintah RI membuka peluang pemberian insentif untuk mobil berbahan bakar hidrogen. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membuka peluang pemberian insentif untuk mobil berbahan bakar hidrogen.

Insentif untuk mobil hidrogen disebut Bahlil akan dikucurkan Pemerintah Indonesia jika ada investor yang tertarik memproduksi mobil hidrogen.

"Insentifnya kami lagi bahas. Kalau sudah ada (investor yang masuk), baru (diberikan insentif). Kami lagi tanya siapa yang masuk, siapa yang melakukan investasi. Kami minta proposal mereka."

"Kalau itu oke, kami akan jalankan (insentifnya)," kata Bahlil ketika ditemui usai acara Global Hydrogen Ecosystem 2025 di Jakarta International Convention Center, Selasa (15/4/2025).

Menurut dia, pemberian insentif untuk mobil hidrogen akan sama seperti saat mobil listrik masuk ke Indonesia.

Kala itu, ketika Bahlil masih menjabat sebagai menteri investasi, ia lah yang memediasi ketika Hyundai ingin membangun pabrik mobil di Karawang, Jawa Barat.

"Saya pikir modusnya akan seperti juga dengan mobil EV. Tinggal kami lihat variabel mana yang pemerintah perlu hadir untuk memberikan agar visible ketika dia melakukan investasi," ujar Bahlil.

Saat acara Global Hydrogen Ecosystem 2025, Bahlil turut menyempatkan diri mencoba Toyota Crown Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) atau hidrogen.

Baca juga: Toyota Optimistis 5 Tahun Lagi Bisa Jualan Mobil Hidrogen, Infrastrukturnya Lagi Dibangun

Ia menyetir langsung mobil tersebut. Duduk di kursi penumpang ada Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto; Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani; dan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo.

Baca juga: Sudah Ada SPBH, Harga Mobil Hidrogen Diharapkan Bisa Lebih Terjangkau

"Tadi saya tes mobilnya. Paten kali," ucap Bahlil setelah membawa mobil tersebut berkeliling kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan