Senin, 6 Oktober 2025

Honda dan Sony Sepakat Bikin Aliansi untuk Pengembangan Kendaraan Listrik

Honda dan Sony telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk membentuk usaha patungan dan mengembangkan kendaraan listrik.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
Autonews
Mobil listrik Honda e. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM - Honda dan Sony telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk membentuk usaha patungan dan mengembangkan kendaraan listrik.

Aliansi strategis ini bertujuan untuk menciptakan era baru layanan mobilitas, serta kedua perusahaan akan melanjutkan negosiasi untuk melaksanakan berbagai perjanjian mengikat yang definitif, termasuk perjanjian pengembangan bersama dan perjanjian Joint Venture (JV), dengan tujuan mendirikan perusahaan baru dalam tahun ini.

Baca juga: Mobil Listrik Dengan Sistem Operasi Harmony Huawei Siap Diluncurkan di China

Target dari pembentukan perusahaan patungan ialah penjualan unit yang dapat dimulai pada 2025.

Perwakilan Pejabat Eksekutif Perusahaan, Ketua, Presiden dan CEO Grup Sony Kenichiro Yoshida, mengatakan tujuan Sony adalah mengisi dunia dengan emosi melalui kekuatan kreativitas dan teknologi.

"Melalui aliansi ini dengan Honda, yang telah mengumpulkan pengalaman dan pencapaian global yang luas dalam industri otomotif selama bertahun-tahun dan terus membuat kemajuan revolusioner di bidang ini.

Baca juga: Pabrik Epson Mulai Gunakan Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Kami bermaksud untuk membangun visi kami untuk membuat ruang mobilitas menjadi ruang yang emosional dan berkontribusi pada evolusi mobilitas yang berpusat pada keselamatan, hiburan dan kemampuan beradaptasi," ungkap Yoshida, dikutip dari Paultan.

Prototipe sedan listrik Vision-S 01 dan SUV tujuh tempat duduk Vision-S 02, kedua mobil besutan Sony tersebut sudah dilengkapi dengan fitur semi-otonom Level 2+.

Aliansi bentukan kedua perusahaan ini bertujuan untuk menyatukan kemampuan pengembangan mobilitas Honda, teknologi pembuatan bodi kendaraan dan pengalaman manajemen layanan purna jual, dengan keahlian Sony dalam pengembangan dan penerapan teknologi pencitraan, penginderaan, telekomunikasi, jaringan dan hiburan.

Perusahaan JV baru diharapkan untuk merencanakan, merancang, mengembangkan dan menjual EV, tetapi tidak memiliki dan mengoperasikan fasilitas manufaktur.

Baca juga: Diserang Rusia, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terbesar di Eropa Terbakar

Itu akan menjadi tanggung jawab Honda sebagai pembuat mobil, serta diharapkan bahwa platform layanan mobilitas akan dikembangkan oleh Sony dan tersedia untuk JV.

Direktur, Presiden, Pejabat Eksekutif Perwakilan dan CEO Honda Toshihiro Mibe, menyampaikan perusahaan baru akan bertujuan untuk berdiri di garis depan inovasi, evolusi dan perluasan mobilitas di seluruh dunia, dengan mengambil pendekatan yang luas dan ambisius untuk menciptakan nilai yang melebihi harapan dan imajinasi pelanggan.

"Kami akan melakukannya dengan memanfaatkan teknologi mutakhir dan pengetahuan Honda dalam kaitannya dengan lingkungan dan keselamatan, sambil menyelaraskan aset teknologi kedua perusahaan.

Meskipun Sony dan Honda adalah perusahaan yang memiliki banyak kesamaan sejarah dan budaya, bidang keahlian teknologi kami sangat berbeda.

Oleh karena itu, saya percaya aliansi yang menyatukan kekuatan kedua perusahaan kami ini menawarkan kemungkinan besar untuk masa depan mobilitas," jelas Mibe.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved