Menteri Bahlil Impikan Indonesia Terkenal di Dunia Sebagai Produsen EV Battery
Bahlil Lahadalia mengharapkan, Indonesia bisa dikenal dunia sebagai negara produsen baterai kendaraan listrik
Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia mengharapkan, Indonesia bisa dikenal dunia sebagai negara produsen baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle Battery/EV BAttery) terbesar di dunia.
Upaya ini sejalan dengan pembentukan Indonesia Battery Corporation (IBC), yang sebagai holding untuk mengelola ekosistem industri baterai kendaraan listrik yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Dia mengatakan, Indonesia saat ini hanya dikenal mancanegara karena pariwisatanya terutama Bali. “Indonesia seharusnya sudah keluar untuk menjadi pemain terbesar dunia,” ucap Bahlil saat menghadiri Webinar Prospek dan Tantangan Industri Baterai Nasional, Kamis (23/6/2021).
“Sehingga dunia tidak hanya mengenal Indonesia sebagai Bali, tapi dunia harus mengenal Indonesia sebagai negara industrialis yang menghasilkan baterai mobil,” sambungnya.
Pembentukan IBC merupakan strategi Pemerintah untuk memaksimalkan potensi sumber daya mineral di Indonesia.
Baca juga: Indonesia Berambisi Jadi Pemain Utama di Industri Baterai Kendaraan Listrik Global
Indonesia memiliki potensi yang signifikan untuk mengembangkan ekosistem industri kendaraan bermotor listrik dan baterai listrik.
Di sektor hulu, Indonesia memiliki cadangan dan produksi nikel terbesar di dunia dengan porsi cadangan sebesar 24 persen dari total cadangan nikel dunia.
Baca juga: Pembangunan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Dimulai Juli 2021
“Kita beruntung, bahwa 50 persen komponen mobil listrik adalah baterai. Baterai tersebut bahan baku utamanya nikel, dan nikel di Indonesia itu 25 persen dari total cadangan dunia,” papar Bahlil.
Bahlil kembali melanjutkan, untuk mencapai target sebagai negara besar penghasil EV Battery, Pemerintah tengah melakukan berbagai upaya-upaya.
Salah satunya adalah mencari investor yang tepat.
“Dalam hal itu negara atau pemerintah telah menyusun berbagai langkah-langkah komprehensif dan strategi. Yang sudah tentunya mendorong investor masuk dalam rangka investasi,” pungkasnya.
Sebagai informasi, holding baterai IBC berisikan empat perusahaan BUMN sektor pertambangan dan energi. Yakni Holding Industri Pertambangan - MIND ID, PT ANTAM Tbk, PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero),
Proyek Indonesia Battery Corporation melibatkan dua perusahaan luar negeri, yakni Contemporary Amperex Technology (CATL) dan LG Chem Ltd.