Mudik Lebaran 2021
Pedagang Mobkas Sebut Larangan Mudik Bikin Penjualan Makin Lesu
Pelarangan mudik dari Pemerintah yang akan berlaku mulai 6-17 Mei membuat para pelaku bisnis transportasi kecewa.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelarangan mudik dari Pemerintah yang akan berlaku mulai 6-17 Mei membuat para pelaku bisnis transportasi kecewa.
Momentum lebaran yang biasanya digunakan para pelancong untuk kembali ke halaman dengan moda transportasi umum harus ditiadakan. Hal ini berpengaruh pada pemasukan para pengusaha di bidang transportasi.
Baca juga: Marketplace Otomotif Ini Turunkan DP Pembelian Mobkas Jadi 30 Persen
Tak hanya pelaku bisnis transportasi, para pedagang mobil bekas (Mobkas) juga mengeluhkan aturan pelarangan mudik tersebut.
"Larangan mudik dampaknya membuat penjualan mobil bekas menjadi lesu. Apalagi masih di situasi pandemi Covid-19 yang sudah masuk ke tahun kedua. Rasanya ekonomi tak berjalan secara merata bagi kami," ungkap Pemilik Dealer DBM Auto Gallery Idris Alamsyah, kepada Tribunnews, Rabu (14/4/2021).
Baca juga: Sediakan Rp 100 Miliar untuk Beli Mobkas, BMW Astra: Konsumen Bisa Tukar Tambah
Business Development Head PT Suzuki Indomobil Sales, Hendro Kaligis melihat pelarangan ini akan berdampak pada bisnis mobil bekas (Mobkas).
"Kalau kaku sekali aturannya mungkin akan pengaruh pada penjualan mobil bekas," tutur Hendro saat dihubungi Tribunnews, Jumat (26/3/2021).
Baca juga: Pandemi Covid-19 Bikin Harga Mobil Bekas Anjlok, Ini Ragam Pilihan Mobkas Harga Rp 70 Jutaan
Saat ini, layanan jual beli mobil bekas Suzuki yakni Auto Value sedang mempelajari lebih lanjut aturan tentang pelarangan mudik ini.
"Jujur kami masih pelajari ya, aturan-aturan detailnya kan belum ada. Misal, mudik sama gak dengan pulang kampung," jelas Hendro.