Twizy, Si 'Bajaj' Mewah Bertenaga Listrik dari Renault
Kursi penumpang persis berada di bagian belakang kursi pengemudi. Sedikit terasa sempit jika dibandingkan kursi pengemudi. Tapi cukup worthed.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di sela acara pengumuman PT Maxindo Renault Indonesia sebagai agen pemegang merk mobil Renault yang baru di Indonesia, di Rumah Imam Bonjol Senin (21/1/2019) pagi, Renault menyodorkan teaser kepada kami 2 unit mobil listrik mungil Twizy.
Satu unit Twizy berwarna kuning menyala, satu unit lainnya berwarna putih kombinasi hitam.
Bisa jadi, ini sinyal Renault untuk memasarkan mobil listriknya ke Indonesia dalam waktu dekat.
Mobil ini terasa ringan bobotnya karena material bodi seperti di bagian bonnet (hidung), pintu samping dan bodi belakang serta atap menggunakan material fiber. Begitu pula interiornya.

Twizy ditenagai baterai lithium-ion berkeuatan 6.1 kWh dan diproduksi di pabrik Renault di Valladolid, Spanyol mulai 2012. Twizy mendebut sebagai mobil konsep di ajang Frankfurt Motor Show 2009.
Perancangnya adalah duet Françoise Leboinne dan Luciano Bove.

Di Eropa, mobil mini dengan daya angkut dua orang termasuk pengemudi, ini dikategorikan sebagai heavy quadricycle untuk transportasi perkotaan. Jarak tempuh maksimumnya 100 km.
Tribunnews sempat mencoba duduk di kemudi mobil ini. Panel indikator mobil ini didesain ringkas dan full digital.

Ruang kabin pengemudi terasa lebar, bahkan untuk mereka yang memiliki badan subur sekalipun. Kursi bagian pengemudi bisa diatur maju mundur.
Kursi penumpang persis berada di bagian belakang kursi pengemudi. Sedikit terasa sempit jika dibandingkan kursi pengemudi. Tapi cukup worthed.

Bagian langit-langit mobil atau atap juga cukup lega untuk badan berukuran 160 cm.
Untuk akses masuk dan keluar pengemudi dan penumpang, tersedia dua pintu di bagian samping kiri dan kanan dengan bukaan ke atas. Untuk membukanya cukup pencet panel di bagian dinding pintu bagian dalam.
Untuk pengisian ulang daya baterainya, disediakan colokan di bagian depan.
