Minggu, 5 Oktober 2025

Gunakan Mesin Canggih, Begini Proses Produksi Ban di Pabrik Hankook Tire di Cikarang

Di dalam negeri, ban-ban produksi Hankook Tire dipasarkan melalui jaringan toko Hankook Master.

Editor: Choirul Arifin
IST
Karyawan bagian quality control melakukan pengecekan kualitas ban kendaraan penumpang di pabrik PT Hankook Tire Indonesia di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (11/7/2018). Pabrik ini mampu memproduksi 32.000 ban per hari yang 92 persen diantaranya ditujukan untuk pasar ekspor. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pabrik ketujuh dari total delapan pabrik yang dioperasikan Hankook Tire di bisnis globalnya berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.

Pabrik dengan bendera perusahaan PT Hankook Tire Indonesia ini beroperasi sejak 2013 dan peresmiannya dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di atas lahan seluas 60 ha dengan status 100 persen perusahaan penanaman modal asing (PMA).

Dari total lima fase pabrik yang disiapkan, dua fase diantaranya telah beroperasi dan seluruhnya digunakan untuk memproduksi ban-ban kendaraan penumpang yang 92 persen produksinya ditujukan untuk pasar ekspor.

Ada empat merk ban Hankook Tire yang diproduksi di pabrik ini yakni  Yakni Ventus, Kinergy, Dynapro dan Vantra dengan ukuran ban hingga RIM 20 inchi.  

Pabrik ini mempekerjakan 1.852 karyawan dan beroperasi 24 jam dengan produksi 32.000 unit ban per hari.

Untuk memproduksi ban, Hankoon Tire menggunakan mesin-mesin canggih terotomatisasi dengan mengadopsi prinsip-prinsip produksi Hankook Manufacturing Way (HMW).

Teknologi sudah aplikasikan mesin mesin terbaru. Pengecekan material bahan baku menggunakan RFID dan Barcode (GMES) untuk mencegah human error agar material produk yang masuk ke mesin sesuai spesifikasi.

Pabrik ban
Pabrik ban PT Hankook Tire Indonesia di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (11/7/2018). Pabrik ini mampu memproduksi 32.000 ban kendaraan penumpang per hari dan 92 persen diantaranya ditujukan untuk pasar ekspor.

Pabrik ini juga menggunakan teknologi Auto Weighting System untuk menimbang bahan baku ban sebelum dicetak menjadi ban jadi.

Di sini, komponen kawat baja untuk bagian pelindung bagian dalam ban dari potensi tusuk benda tajam saat digunakan di kendaraan dipotong-potong sesuai ukuran ban. Kawat baja ini didatangkan dari Korea Selatan.

Proses ini dilakukan di pabrik fase 1. Di pabrik fase 2, bahan baku yang sudah menjadi semi produk dan sudah dilapisi karet baja kemudian diproses lebih lanjut.  Bahan baku yang terdeteksi cacat dibuang.

Hankook memiliki mesin assembling ban untuk merangkai semua semi produk material bahan baku. mesin ini dirancang dan dibuat oleh Hankook sendiri dengan hak patennya dan tidak dijual-belikan. 

Mesin ini akan otomatis mati jika yang masuk adalah material yang defect. Ban semi jadi ini belum memiliki alur pada tapaknya.

Kemudian ban dikirim ke proses selanjutnya di area pematangan ban atau bagian curing. Berada di area ini suhu ruangan terasa lebih panas.

Produksi ban
Karyawan bagian quality control melakukan pengecekan kualitas ban kendaraan penumpang di pabrik PT Hankook Tire Indonesia di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (11/7/2018). Pabrik ini mampu memproduksi 32.000 ban per hari yang 92 persen diantaranya ditujukan untuk pasar ekspor.

Proses pematangan ban ukuran kecil rata-rata membutuhkan waktu 12 menit. Sementara ban ukuran rim besar sekitar 20 menit.

Pematangan ban menggunakan mesin curing dengan suhu 160 derajat celcius. Di sini, ban sudah terlihat bentuknya dan dengan alur atau kembangan pada tapak.

Ban kemudian didinginkan dengan dimasuki nitrogen. lalu ban dikirim ke area inspeksi menggunakan mesin conveyor.

Ban yang selesai diproduksi dicek secara manual oleh karyawan untuk cek aspek defect-nya, lalu dicek ulang untuk cek kualitas oleh mesin secara otomatis, baik aspek balancing maupun keseragaman ban.

Ban-ban yang lolos tes dikumpulkan dan dikirim serta disimpan ke gudang secara otomatis tanpa melibatkan.manusia.

Hankook punya dua gudang ban di sini, setiap gudang mampu tampung 600 ribu ban atau untuk 20 hari stok.

Setiap palet ban memiliki barcode dan secara otomatis termonitor di control room, spesifikasi dan kapan harus keluar atau dikirim.

Jika ada klaim atas ban Hankook oleh konsumen akan bisa djbaca melalui barcode ini kapan ini diproduksi, dari pabrik mana, diproduksi kapan dan dikontrol oleh karyawan shift berapa.

Ban-ban yang diproduksi dan siap kirim ini biasanya disimpan di gudang tidak lebih dari 20 hari.

Selanjutnya, ban secara acak kembali dicek menggunakan x-ray di ruang pengecekan sampling ban yang diproduksi. Sekitar 30 persen ban yang diproduksi setiap harinya dicek secara acak, termasuk untuk nengecek kemungkinan ada benda aneh di dalam ban, serta mengecek kemungkinan adanya gelembung pada ban.

Selesai dilakukan proses ini, ban hasil produksi selanjutnya ditempatkan di gudang dan siap kirim.

Pabrik PT Hankoo Tire Indonesia memasok ban kendaaraan penumpang untuk pasar ban Hankook di Eropa, Amerika Serikat, Asia, termasuk Timur Tengah dan Asia Tenggara. Sekitar 8 persen saja dari produksi ban Hankook yang menyasar pasar lokal Indonesia.

Tahun 2017 lalu, produksi ban PT Hankook Tire Indonesia mencapai 11 juta unit.

Pabrik di Indonesia ini memberi kontribusi 11 persen dari total kapasitas produksi Hankook global dan peringkat kelima dari kapasitas pabrik ban Hankook di dunia.

"Ekspor terbesar ke AS disusul Eropa, Asia Timur Tengah, Korea dan lokal. Pasar terbesar kami di segmen replacement," Theonanta Pardede, Supervisor/APAM Marketing Stratety Team Asia Pacific Africa Middle East Division PT Hankook Tire Indonesia.

Baca: Pabrik Ban Hankook di Cikarang Jadi Tulang Punggung Pasar Ekspor ke Eropa dan AS

Di dalam negeri, ban-ban produksi Hankook Tire dipasarkan melalui jaringan toko Hankook Master.

Di Indonesia dan pasar luar negeri, Hankook saat juga bekerja sama dengan agen pemegang merk mobil untuk memasok ban original equipment manufacturer (OEM).

Ekspor ban
Aktivitas truk kontainer di pabrik ban PT Hankook Tire Indonesia di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (11/7/2018). Pabrik ini mampu memproduksi 32.000 ban kendaraan penumpang per hari dan 92 persen diantaranya ditujukan untuk pasar ekspor.

Diantaranya dengan PT Toyota Astra Motor (TAM) untuk mobil Toyota Agya dan Sienta, PT Hyundai Mobil Indonesia dan Hyundai India untuk beberapa model kendaraan, dengan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) untuk ban OEM Ayla serta dengan Perodua Malaysia.

Di Eropa, Hankook juga memasok ban OEM untuk sejumlah brand otomotif roda empat.

Limbah pabrik dari proses produksi di pabrik ini dikumpulkan di fasilitas pengolahan air limbah. Pabrik terapkan teknologi pengumpul debu lalu debu terkumpul disemprot dengan air agar tak mencemari lingkungan. 

Untuk menjamin safety dan quality, dilakukan campaign setiap tahun.

Ban produksi Hankook mendapatkan sertifikasi SNI sejak pertama produksi dengan didukung lab pengujian ban terakeditrasi dan tersertifikasi.

Target di tahun 2022 nanti, Hankook Tire Indonesia mampu memproduksi 12 juta ban dan kemudian menjadi 20 juta ban per tahun saat pabrik tahap 5 selesai dibangun dan beroperasi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved