Pasar Mobil MPV Tetap Meriah Meski BBM Naik
Konsumen diindikasikan bakal memilih kendaraan yang lebih irit bahan bakar, dalam hal ini adalah mobil kompak dengan kapasitas mesin kecil.
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kenaikan harga jual BBM bersubsidi diprediksi menggeser peta penjualan industri otomotif nasional. Konsumen diindikasikan bakal memilih kendaraan yang lebih irit bahan bakar, dalam hal ini adalah mobil kompak dengan kapasitas mesin kecil.
Tapi, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Suparno Djasmin punya pendapat berbeda. Dikatakan, pasar otomotif kendaraan roda empat bakal masih condong ke mobil multiguna (MPV), dan tidak bergeser ke kendaraan kompak.
"Dari total penjualan mobil di Indonesia, compact car memegang share 20 persen dan di angka itu 13 persennya adalah LCGC. MPV masih ada di angka 40 persen dengan didominasi oleh Low MPV seperti Avanza, Xenia atau Mobilio," jelas Suparno usai acara penghargaan CSI Index 2014 JD Powers, di Jakarta, Kamis (20/11/2014).
Abong, sapaan akrab Suparno Djasmin, melanjutkan meski ada kenaikan harga BBM bersubsidi, konsumen Indonesia dipercaya akan masih memilih MPV sebagai pilihan kendaraan dan pasar MPV masih menjadi yang terbesar.
"Jangan lupa bahwa konsumen Indonesia itu masih berpikir sama, bahwa mereka butuh kendaraan yang bisa menampung banyak penumpang. Sampai beberapa tahun ke depan situasinya ini bakal tetap dipegang MPV. Meski ada kenaikan harga BBM, konsumen tidak bergeser ke compact car," tutup Abong.
