Pabrikan Enggan Rem Produksi sehingga Stok Mobil Menumpuk
Data sementara wholesale mobil nasional Februari 2014 mencapai 110.000 unit, sementara ritel bertahan di level 102.000 unit.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hasil penjualan wholesale (pabrik ke dealer) yang terus meningkat tidak diimbangi dengan performa ritel (diler ke konsumen). Hal tersebut mengakibatkan posisi stok di pasar semakin menumpuk. Hal ini diakui Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Rahmat Samulo, Kamis (6/3/2014).
"Kalau melihat pasar, memang ada tambahan stok lagi di pasar karena semua produsen tidak ada yang mau rem produksi. Semua melihat masih ada potensi pertumbuhan pasar," jelas Samulo.
Dijelaskan, data sementara wholesale mobil nasional Februari 2014 mencapai 110.000 unit, sementara ritel bertahan di level 102.000 unit. Artinya, bulan lalu saja ada sekitar 8.000 unit stok mobil yang tidak terserap konsumen.
Sebelumnya, Toto Suryana Wijaya, Chief Operating Officer PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation (DSO), selaku pemasar utama Dahaitsu mengatakan, penumpukkan stok di pasar bisa dengan mudah terpantau dari perbedaan antara jumlah wholesale, ritel, dan pendaftaran kendaraan baru di kepolisian.
Januari 2014 saja misalnya, wholesale yang dikeluarkan Gaikindo mencapai 103.000 unit. "Namun, kalau melihat pendaftaran kendaraan baru di kepolisian, jumlahnya hanya sekitar 90.000 unit, sehingga selisihnya jadi stok," jelas Toto.