Indonesia Jadi Basis Produksi Yaris
Keputusan Toyota ikut program "Eco Car" Pemerintah Thailand mengakibatkan Yaris harus mengubah kapasitas mesin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan Toyota ikut program "Eco Car" Pemerintah Thailand mengakibatkan Yaris harus mengubah kapasitas mesin menjadi 1,2 liter dari sebelumnya 1,5 liter.
Indonesia yang selama ini memperoleh pasokan Yaris dari Thailand otomatis ikut kelimpungan karena impor utuh (CBU) sudah dihentikan sejak Juli 2013.
Namun, keputusan ini sekaligus memiliki nilai positif bagi Indonesia karena semakin memperbesar fakta bahwa Toyota segera merakit subkompak segmen B ini secara lokal (CKD). Hal tersebut sekaligus menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor untuk Yaris 1.5 liter.
"Sejauh ini kita (Indonesia) akan menggunakan mesin dengan kapasitas yang sama untuk Yaris ke depannya," ungkap Rahmat Samulo seperti dilansir Tribunnews dari KompasOtomotif, Rabu (23/10/2013).
Namun, Samulo masih belum bisa memastikan kalau Indonesia nantinya ditunjuk prinsipal (Toyota Motor Corporation) untuk memasok kebutuhan ASEAN dan sekitarnya untuk varian 1,5 liter.
"Nanti tunggu informasi selanjutnya mengenai pemasok (Yaris) dari mana," imbuh Samulo.
4 Model
Sebelumnya, informasi dari eksekutif Toyota Indonesia yang tidak ingin disebutkan namanya kalau akan ada empat model yang dirakit secara lokal (CKD), yakni Nav1, Etios Valco, Vios, dan Yaris. Awal tahun ini, Toyota sudah mulai merakit Nav1 di pabrik perakitan milik PT Sugity Creatives, anak perusahaan Toyota Auto Body (TAB), di Bekasi, Jawa Barat.
Tak lama berselang, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengumumkan mulai merakit Etios Valco di pabrik kedua Toyota di Karawang, Jawa Barat.
Vios atau Limo disiapkan jadi model kedua yang diboyong ke Karawang, November 2013. Baru kemudian, Yaris rencananya akan dirakit pada kuartal pertama tahun depan (2014).
Ketergantungan
Prinsipal akhirnya mengalihkan basis produksi Yaris ke Indonesia karena Toyota Thailand lebih memilih memproduksi "eco car" sesuai program yang digulirkan pemerintah Negeri Gajah Putih. Untuk menghindari ketergantungan pada satu negara (Thailand), tanggung jawab Yaris kemudian dialihkan ke Karawang. Ini sama seperti ketika prinsipal (TMC) mengalihkan produksi Fortuner ke Indonesia mulai tahun lalu.
Pengalaman akibat banjir di Thailand pada akhir 2011 menyadarkan Toyota untuk tidak bergantung pada satu basis produksi saja. Keputusan merakit Yaris juga berkaitan dengan semakin besarnya komitmenToyota Motor Corporation terhadap Indonesia, dengan investasi besar pada akhir tahun lalu.(Agung Kurniawan/Kompas.com)