Strategi Jitu Legging Yoga Asli Bali yang Sukses Ekspor dan Laku Keras di Singapura via Shopee
AUM atau dikenal AUM Apparel berhasil menjadi penantang baru yang mendobrak di industri beberapa tahun belakangan.
Penulis:
Matheus Elmerio Manalu
Editor:
Anniza Kemala
TRIBUNNEWS.COM - Di tengah nama-nama besar brand sportswear yang sudah mendominasi, kini brand lokal asal Tabanan Bali, yaitu AUM atau dikenal AUM Apparel berhasil menjadi penantang baru yang mendobrak di industri beberapa tahun belakangan.
Brand pakaian olahraga Tanah Air ini tengah digandrungi mereka yang suka berolahraga yoga dan pilates. Pemiliknya, I Gede Putu Anggita Prathama, menceritakan bahwa awal bisnis mereka ternyata sudah dirintis sejak tahun 2015.
Putu mengungkapkan, dirinya memiliki latar belakang di bidang digital marketing dan kemudian melirik industri fesyen.
“Karena dulu saya sama pacar (sekarang istri) memang praktisi dan lagi suka yoga dan kebetulan suka bisnis. Waktu kuliah dulu. Terus kita kepikiran saja apa yang bisa kita kerjain bareng dan kembangin bersama,” cerita Putu saat menjelaskan awal-awal bisnisnya kepada media dalam acara ‘Anak Muda Bisa Ekspor’ yang digelar oleh SMESCO dan Shopee di Jakarta, Kamis (18/2/2025).
Putu memulai bisnisnya pada 2015 sebagai dropshipper, menjual produk dari pihak ketiga tanpa kendali penuh atas produksi. Namun, keterbatasan ini membuatnya kesulitan mengontrol kualitas dan waktu pengiriman.
Menyadari kendala tersebut, ia mulai menabung untuk membeli mesin jahit dan perlengkapan lainnya. Akhirnya, pada 2017, ia dan istrinya berhasil mendirikan AUM Apparel.
“Seiring berjalannya waktu, (model bisnis dropship) kita sadar, kalau kita tidak bisa kontrol produksi. Kadang ada keterlambatan, mungkin karena mereka (supplier) juga sudah ramai pesanan,” ujarnya.
Fase Pertama AUM dan Awal Masuk Shopee
Seiring waktu, lanskap bisnis terus berubah. Putu menyadari tren dan teknologi berkembang pesat. “Dulu orang masih ragu belanja online, tapi sekarang platform e-commerce dan marketplace semakin mendominasi,” ujarnya.
Melihat peluang besar, Putu memutuskan membawa AUM ke Shopee. Dengan jangkauan luas dan kampanye promosi yang menarik, keputusannya terbukti tepat.
“Awalnya, 80 persen penjualan kami berasal dari luar marketplace. Sekarang, justru 90 persen transaksi berasal dari Shopee, dengan mayoritas pembeli dari Jakarta dan kota-kota besar,” jelasnya.
Pasca pandemi COVID-19, AUM semakin percaya diri memperluas pasar. “Sekarang pelanggan sudah mengenal brand kami dan belanja secara otomatis di Shopee,” kata Putu. Keunggulan e-commerce juga mempermudah operasional bisnis.
“Dulu di website, saya harus memikirkan upgrade fitur dan strategi promosi yang mahal. Sekarang, semuanya lebih otomatis dan efisien,” jelasnya.
“Karena sekarang itu kan customer oriented banget ya. Senangnya kita punya platform (ecommerce) sudah banyak membantu dan tidak banyak pikir lagi soal promosi dan dukungan operasional bisnis,” sambungnya.
Cara AUM Bersaing dengan Nama Besar
Heppy Trenggono Gaungkan Gerakan Moral untuk Bangkitkan Kecintaan Masyarakat Terhadap Produk Lokal |
![]() |
---|
Perempuan Berdaya dengan Produk Lokal, Natalia Gunawan Sukses Transformasi Bisnis melalui Shopee |
![]() |
---|
Mendes Yandri Optimis Produk Unggulan Lokal Mampu Go Internasional |
![]() |
---|
Produk Impor Makin Masif, Bagaimana Cara Produsen Lokal Bertahan? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.