Senin, 29 September 2025

Bitcoin Melesat ke Level Tertinggi Pekan Ini, 3 Hal Ini Jadi Pemicunya

Harga Bitcoin melonjak ke angka 26.514 dolar AS pada Selasa (14/3/2023) kemarin, naik 30 persen sejak jatuh di bawah 20.000 dolar AS, Jumat lalu.

freepik
Harga Bitcoin melonjak ke angka 26.514 dolar AS pada Selasa (14/3/2023) kemarin, naik 30 persen sejak jatuh di bawah 20.000 dolar AS, Jumat (10/3/2023) lalu. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Perdagangan kripto di pekan ini tampaknya akan menjadi milik Bitcoin. Harga Bitcoin melonjak ke angka 26.514 dolar AS pada Selasa (14/3/2023) kemarin, naik 30 persen sejak jatuh di bawah 20.000 dolar AS, Jumat (10/3/2023) lalu.

Apa yang menyebabkan Bitcoin pulih dengan cara yang begitu spektakuler? Berikut tiga kemungkinan alasannya:

1. Bailout Silicon Valley Bank

Sebagian besar masalah harga Bitcoin pekan lalu berasal dari ketidakpastian seputar mitra perbankan terbesar industri kripto yang bangkrut. Mitra tersebut termasuk Silvergate, Signature Bank, dan Silicon Valley Bank.

Nama yang terakhir disita oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) setelah dinyatakan mengalami keruntuhan pada Kamis (9/3/2023).

Peristiwa tersebut membuat Bitcoin tergelincir dan membuat USDC tidak stabil. Dan pada Minggu (12/3/2023) Federal Reserve berjanji untuk sepenuhnya menyelamatkan semua deposan bank.

Pengumuman itu lantas melegakan banyak perusahaan kripto yang memiliki eksposur ke bank, termasuk Circle, BlockFi, Ripple, Pantera Capital, dan Yuga Labs.

The Fed menyebut dana talangan tidak akan membebani pembayar pajak. Hal ini diyakini sebagai pertanda bagi banyak orang bahwa Federal Reserve berencana untuk menyuntikkan lebih banyak uang ke dalam perekonomian.

Secara umum, lebih banyak uang yang disuntikkan ke dalam perekonomian berarti juga akan memengaruhi harga untuk aset berisiko, termasuk saham dan kripto.

2. Inflasi Turun

Meskipun Bitcoin sudah meningkat setelah penyelamatan Silicon Valley Bank, pembacaan Indeks Harga Konsumen (CPI) Biro Statistik Tenaga Kerja pada Selasa (14/3/2023) mungkin telah membantu meningkatkannya.

Baca juga: Binance Konversi 1 Miliar Dolar BUSD ke Bitcoin untuk Lindungi Dana Investor

Laporan tersebut menunjukkan inflasi tahun ke tahun telah mendingin menjadi 6 persen pada Februari 2023, turun dari yang sebelumnya 6,4 persen pada Januari.

Sementara itu, indeks harga konsumen Inti (yang mendiskon sektor harga makanan dan energi yang bergejolak) tetap datar di 5,5 persen.

Federal Reserve telah memperketat suku bunga selama setahun terakhir untuk memerangi kenaikan inflasi, yang telah menghancurkan pasar kripto dan pasar saham.

Baca juga: Pasar Kripto Tertekan, Harga Bitcoin Terjun Bebas ke Level 19.000 AS

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan