Bagaimana Memaksimalkan Trading Aset Kripto Agar Investasi Pemula Bisa Cuan?
Investasi di aset kripto saat ini sedang menjadi tren bagi masyarakat di hampir seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia.
Tak hanya menjual, Anda juga bisa mengatur strategi agar beli Bitcoin bisa lebih menguntungkan, terutama dalam investasi jangka panjang.
Salah satunya menggunakan metode dollar cost-averaging (DCA).
DCA ini adalah metode di mana Anda membeli Bitcoin sedikit demi sedikit secara rutin.
Misalnya, Anda punya dana investasi senilai Rp500.000. Dari pada langsung dibelikan Bitcoin semua dalam satu waktu, Anda bisa membaginya jadi Rp50.000 setiap minggu.
Karena harga Bitcoin itu volatil, bisa jadi di minggu pertama Anda mendapatkan harga yang rendah, minggu depannya lebih tinggi, tapi di minggu berikutnya harga Bitcoin yang Anda dapat lebih murah lagi.
Jadi saat dihitung secara keseluruhan, investasi Rp50.000 Anda setiap minggu bisa lebih menguntungkan dari pada Rp500.000 di satu waktu.
Untuk menggunakan metode DCA ini, sebaiknya Anda memilih platform crypto exchange yang mendukung fitur Repeat Buy atau pembelian secara rutin.
Salah satunya adalah Luno Indonesia, yang fitur Repeat Buy di dalamnya mudah diakses, baik melalui aplikasi mobile maupun web.
Bahkan, Anda juga bisa mulai investasi Bitcoin dari Rp25.000 saja dengan biaya administrasi yang tergolong murah.
Bitcoin harganya sejauh ini selalu naik turun dalam kisaran US$ 38.000-US$ 43.000. Setiap penguatan tajam, selalu diiringi dengan koreksi, sementara setiap koreksi dalam diiringi dengan penguatan.
Namun, Bitcoin pada hari ini, Kamis (28/4) pukul 16.10 WIB berada di level US$ 39.744,91 per BTC. Level tersebut tercatat telah turun hingga 16,67% secara year to date.
Dengan kondisi market kripto yang belum terlalu bergairah, beberapa investor memilih untuk melakukan stacking guna memaksimalkan return.
Stacking sendiri merupakan metode mengunci aset kripto di dompet digital pada sebuah platform exchange dengan durasi tertentu, misalnya seminggu, sebulan, tiga bulan, hingga setahun.
CEO Triv Gabriel Rey menilai, metode staking memang jadi cara yang ampuh untuk mengoptimalkan return, terlebih ketika kondisi market cenderung sideways atau bearish.
Lewat staking, investor juga tidak perlu pusing baca chart dan mengawasi market, namun tetap mendapatkan keuntungan.