Selasa, 7 Oktober 2025

Tuding Facebook Sesatkan Publik, Frances Haugen Bersaksi di Depan Senat AS

usai bocorlam dokumen kontroversial facebook, Frances Haugen bersaksi di depan Komite Senat Amerika Serikat (AS) untuk Perdagangan, Sains, dan Tr

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Getty Images via AFP
Frances Haugen bersaksi di depan Subkomite Perdagangan, Sains, dan Transportasi Senat AS di Washington DC, Selasa (5/10/2021). Haugen meninggalkan Facebook pada bulan Mei dan memberikan dokumen internal perusahaan tentang Facebook kepada wartawan dan lainnya, menuduh bahwa Facebook secara konsisten memilih keuntungan daripada keamanan. 

"Saya telah menghabiskan sebagian besar karier saya bekerja pada sistem seperti peringkat berbasis keterlibatan ini. Saat saya datang kepada kalian dan mengatakan hal-hal ini, pada dasarnya saya mengutuk 10 tahun pekerjaan saya sendiri," kata Haugen di persidangan.

Seperti yang dikatakan Haugen dalam program '60 Menit' pada Minggu malam, ia adalah bagian dari divisi Komite Integritas Sipil (Civic Integrity Team) yang dibubarkan Facebook setelah Pemilu 2020.

Facebook memang menerapkan pengamanan untuk mengurangi misinformasi menjelang pada Pemilihan Presiden AS 2020.

Namun setelah pemilihan itu, mereka mematikan sistem perlindungan tersebut.

Menariknya, setelah kerusuhan yang terjadi di US Capitol pada 6 Januari lalu, Facebook pun mengaktifkan sistem ini kembali.

"Facebook mengubah standar keamanan itu menjelang pemilihan karena mereka tahu itu berbahaya. Karena mereka menginginkan pertumbuhan itu kembali setelah pemilihan, mereka kembali ke default awal mereka, saya pikir itu sangat bermasalah," jelas Haugen.

Haugen mengatakan bahwa Facebook menekankan pilihan yang salah bahwa mereka dapat menggunakan algoritma yang mudah menguap dan melanjutkan pertumbuhannya yang cepat, atau mereka dapat memprioritaskan keamanan dan penurunan pengguna.

Namun ia berpikir mengadopsi lebih banyak langkah-langkah keamanan, seperti pengawasan dari akademisi, peneliti dan lembaga pemerintah, sebenarnya dapat membantu memberikan keuntungan bagi Facebook.

"Hal yang saya minta adalah bergerak menjauh dari 'isme' jangka pendek, yang dijalankan Facebook saat ini. Itu dipimpin oleh metrik dan bukan orang. Dengan pengawasan yang tepat dan beberapa kendala ini, mungkin saja Facebook sebenarnya bisa menjadi perusahaan yang jauh lebih menguntungkan 5 atau 10 tahun ke depan, karena tidak terlalu beracun dan tidak banyak orang yang berhenti," papar Haugen.

Membangun pengawasan pemerintah

Saat ditanya mengenai 'eksperimen pemikiran', terkait apa yang akan ia lakukan jika dirinya berada di posisi CEO seperti Mark Zuckerberg, Haugen mengatakan ia akan menetapkan kebijakan tentang berbagi informasi dengan badan pengawas termasuk Kongres AS.

Haugen mengaku akan bekerja dengan akademisi untuk memastikan mereka memiliki informasi yang mereka butuhkan untuk melakukan penelitian tentang platform ini.

Selain itu, ia juga akan segera menerapkan 'intervensi lunak' yang diidentifikasi untuk melindungi integritas Pemilu 2020.

Perempuan berusia 37 tahun itu pun menyarankan agar pengguna mengklik tautan terlebih dahulu sebelum mereka membagikannya, karena perusahaan teknologi lain seperti Twitter telah menemukan intervensi ini untuk mengurangi informasi yang salah.

Haugen juga menambahkan bahwa menurutnya Facebook yang saat ini terstruktur, tidak dapat mencegah penyebaran informasi yang salah tentang vaksin virus corona (Covid-19).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved