Hari Batik Nasional
Kapan Hari Batik Nasional Diperingati? Simak Sejarah dan Jenisnya Menurut Teknik Pembuatannya
Hari Batik Nasional diperingati setiap satu tahun sekali, kapan tanggal perayaannya? simak sejarah dan jenis batik menurut teknik pembuatannya.
TRIBUNNEWS.COMĀ - Sebentar lagi peringatan Hari Batik Nasional akan segera dirayakan.
Batik sendiri merupakan warisan budaya tak benda di Indonesia.
Peringatan Hari Batik Nasional diperingati setiap satu tahun sekali.
Kapan Hari Batik Nasional Diperingati?
Hari Batik Nasional diperingati pada 2 Oktober.
Tanggal 2 Oktober ini ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009 tentang Hari Batik Nasional.
Perayaan Hari Batik Nasional ini menjadi momentum untuk melestarikan dan lebih mengenali batik sebagai warisan budaya Indonesia.
Baca juga: 75 Twibbon Hari Batik Nasional 2025, Dilengkapi dengan Cara Mudah Mengunggahnya di Media SosialĀ
Hari Batik Nasional
Hari Batik Nasional diperingati pertama kali pada tahun 2008.
Dikutip dari Kemlu.go.id, gagasan peringatan hari Batik Nasional ini muncul, setelah batik didaftarkan untuk mendapat status Intangible cultural heritage (ICH) ke kantor UNESCO di Jakarta oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat pada tahun 2008.
Pada 2 Oktober 2009, batik dikukuhkan pada sidang keempat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Nonbendawi oleh UNESCO.
Pengukuhan batik diselenggarakan UNESCO di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Pada sidang UNESO di Abu Dhabi, batik resmi terdaftar sebagai Warisan Kemanusiaan Karya Agung Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO.
Menurut penetapan tersebut, pemerintah Indonesia menerbitkan Keppres No 33 Tahun 2009.
Keppres No 33 Tahun 2009 menetapkan bahwa tanggal 2 Oktober diperingati sebagai hari Batik Nasional.
Hari Batik Nasional dirayakan sebagai bentuk aksi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan dan pengembangan batik Indonesia.
Kementerian Dalam Negeri juga mengimbau seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota agar mengenakan baju batik setiap hari Rabu.
Hingga saat ini tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional di Indonesia.
Baca juga: Hari Batik Nasional 2025 Apakah Libur? Ini Daftar Tanggal Merah Hari Libur Nasional Oktober 2025
Sejarah Batik
Sejarah batik di Indonesia dilatarbelakangi sejak perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Jawa.
Batik ini menjadi salah satu media penyebaran agama dan budaya.
Pengembangan batik dilakukan pada masa kerajaan Mataram.
Kemudian penyebarluasan batik ini berlanjut di masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.
Awal mulanya batik hanya digunakan di internal keraton untuk pakaian para raja dan keluarganya.
Tetapi, selanjutnya batik mulai diproduksi oleh masyarakat umum dan menjadi populer sebagai pakaian.
Batik tradisional dibuat menggunakan bahan pewarna alami, seperti tumbuhan seperti pohon mengkudu, soga, soda abu, dan tanah lumpur. Terdapat beragam motif batik dengan makna filosofis yang berbeda.
Pembuatan batik dilakukan dengan berbagai macam teknik, seperti batik tulis, batik cap, dan batik printing.
Hingga sekarang batik telah berkembang pesat dan diproduksi oleh berbagai wilayah Indonesia.
Tiap batik pada masing-masing daerah umumnya memiliki motif dan ciri khasnya sendiri-sendiri.
Baca juga: Batik Biru-Cokelat Ciri Khas Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Kerap Dipakai di Beberapa Acara Penting
Jenis-jenis Batik di Indonesia Menurut Teknik Pembuatannya
- Batik Tulis
Dibuat dengan cara menorehkan malam (lilin batik) menggunakan canting secara manual di atas kain.
Prosesnya lama dan detail, hasilnya eksklusif.
- Batik Cap
Menggunakan cap atau stempel tembaga yang sudah berpola, kemudian dicelupkan ke malam dan ditekan ke kain.
Pembuatan batik jenis ini lebih cepat daripada batik tulis.
- Batik Lukis
Dibuat dengan cara langsung melukis di atas kain menggunakan kuas dan pewarna tekstil, sehingga motif lebih bebas dan artistik.
- Batik Printing (Sablon)
Motif batik dicetak dengan mesin sablon atau printing.
Proses sangat cepat, cocok untuk produksi massal, tetapi bukan batik asli tradisional.
- Batik Kombinasi (Tulis & Cap)
Menggabungkan teknik batik tulis dan batik cap.
Misalnya, motif besar dibuat dengan cap, lalu detail halusnya dilengkapi dengan canting.
- Batik Jumputan (ikat celup / tie dye)
Kain diikat dengan tali atau dijelujur, lalu dicelupkan ke pewarna.
Bagian yang diikat tidak terkena warna sehingga membentuk motif tertentu.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.