Menteri Kebudayaan Fadli Zon Terima Pengembalian Fosil Manusia Purba dari Belanda
Pengembalian koleksi bersejarah yang terdiri dari sekitar 28.000 artefak fosil yang ditemukan Eugène Dubois di Trinil pada 1891–1892
Penulis:
Abdi Ryanda Shakti
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon secara resmi menerima pengembalian koleksi Dubois, termasuk fosil manusia purba pithecanthropus erectus atau homo erectus dari Pemerintah Belanda.
Pengembalian koleksi bersejarah yang terdiri dari sekitar 28.000 artefak fosil yang ditemukan Eugène Dubois di Trinil pada 1891–1892 ini dilakukan saat upacara serah terima di Museum Naturalis, Leiden.
Hal ini juga bertepatan dengan kunjungan kerja Presiden RI Prabowo Subianto ke Belanda dan menandai terbukanya babak baru hubungan diplomasi budaya antara kedua negara.
Baca juga: Penemuan Artefak Berusia 1,5 Juta Tahun di Soppeng Ungkap Jejak Manusia Purba
Koleksi fosil manusia purba ini merupakan rujukan penting bagi studi evolusi manusia sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu peradaban tertua di dunia.
Fadli zon mengatakan pemulangan ini sebagai pemulihan kedaulatan dan kemenangan strategis Indonesia setelah lebih dari satu abad jejak pengetahuan tentang asal-usul manusia terpisah dari tanah kelahirannya.
“Hari ini kita menutup jurang sejarah dan memulihkan martabat pengetahuan yang lahir dari Trinil. Kepulangan Koleksi Dubois adalah bukti bahwa diplomasi budaya Indonesia bekerja, kepemilikan sah NKRI diakui, dan akses riset dunia tetap terjaga,” kata Fadli Zon dalam keteranganya dikutip, Sabtu (27/9/2025).
Fadli Zon menyebut menyambut komitmen dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Gouke Moes yang menyatakan pengembalian ini sebagai komitmen Belanda untuk melaksanakan repatriasi koleksi kolonial secara bertanggung jawab.
Menurutnya, hal ini sebagai langkah bersejarah yang memperkaya riset arkeologi nasional sekaligus mempererat kerja sama budaya.
“Hari ini kita memulihkan martabat pengetahuan yang lahir dari Trinil dan mengembalikan alurnya ke tanah ibu. Ini bukti diplomasi budaya Indonesia bekerja dengan adil, tegas, dan berorientasi masa depan,” ucapnya
"Koleksi Dubois kini kembali pulang ke rumahnya, namun pintu ilmu pengetahuan dunia tetap terbuka. Indonesia kini berdiri sebagai subjek pengetahuan, bukan sekadar lokasi temuan,” sambung Fadli Zon.
Baca juga: Fadli Zon Sebut RI Jadi Peradaban Tertua di Dunia, Manusia Purba Disebut Berawal dari Jawa
Fadli Zon mengatakan keberhasilan pengembalian koleksi Dubois ini merupakan hasil kerja panjang Tim Repatriasi Kementerian Kebudayaan yang sejak awal 2025 telah melakukan riset asal-usul dan perundingan intensif dengan Colonial Collections Committee (CCC) Belanda.
Kementerian Kebudayaan juga telah menyusun rencana teknis terkait pemindahan koleksi tersebut, yang telah disepakati dengan Pemerintah Belanda melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Sains.
Kedua kementerian juga menyepakati pembentukan tim gabungan untuk mengamankan tahapan pemulangan, memperkuat kerja sama riset bersama paska-pemulangan, inventarisasi, konservasi, publikasi ilmiah, pameran, digitalisasi, serta peningkatan kapasitas peneliti serta pengelola koleksi.
“Setelah Dubois, kita akan terus melanjutkan kerja pemulangan koleksi penting lainnya, sambil memperdalam riset lintas disiplin agar artefak-artefak budaya kita dapat kembali ke akarnya, ilmu pengetahuan tumbuh dari sumbernya, dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia,” tutupnya.
Pengembalian Koleksi Dubois menegaskan urgensi diplomasi budaya sebagai instrumen penting dalam pemulihan sejarah dan kedaulatan, serta penguatan posisi Indonesia sebagai salah satu peradaban tertua di dunia.
Marzuki Darusman Tegaskan Gugatan ke Fadli Zon untuk Melindungi Para Korban Mei 1998 |
![]() |
---|
Mengingat Kata Fadli Zon Menyangkal Ada Pemerkosaan Massal Mei 1998, Berujung Digugat ke PTUN |
![]() |
---|
Koalisi Sipil Gugat Fadli Zon ke PTUN, Pernyataan Soal Pemerkosaan Massal 1998 Dinilai Langgar HAM |
![]() |
---|
Marzuki Darusman: Penyangkalan Fadli Zon Soal Perkosaan Massal 98 Picu Traumatis Ganda Para Korban |
![]() |
---|
Ketua TGPF Mei 1998 Marzuki Darusman Gugat Fadli Zon ke PTUN Terkait Penyangkalan Perkosaan Massal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.