Selasa, 7 Oktober 2025

Reformasi Polri

Alasan Mahfud MD Gabung Komite Reformasi Polri Bentukan Prabowo, Singgung Kultur Buruk Polisi

Mahfud MD siap bergabung dalam komite Reformasi Polri untuk membantu Prabowo memperbaiki kultur di tubuh Polri

|
kemhan.go.id
KOMITE REFORMASI POLRI - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bertemu Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di Jakarta, Selasa (25/4/2023) dalam rangka Idulfitri. Kini keduanya bakal bekerjasama untuk memperbaiki kultur di tubuh Polri 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, mengaku bersedia bergabung dalam komite Reformasi Polri yang akan dibuat Presiden Prabowo Subianto.

Alasan, Mahfud ingin berkontribusi dalam hal perbaikan tubuh Polri agar memiliki citra yang bagus di mata masyarakat.

Sebab, kata Mahfud, Polri kehilangan kultur dan budaya pengabdian.

Mahfud menjelaskan, memang ada tiga hal yang harus diperbaiki dalam kaitannya dengan penegakan hukum, yakni aturan, aparat dan budayanya atau instrumen, struktur dan kulturnya.

"Nah (masalah) struktural ini udah jadi, enggak ada masalah. Polri kan sudah lepas dari TNI, itu kan strukturnya sudah selesai dan ada sudah undang-undang yang mengatur," ujar Mahfud dilansir kanal Youtube Mahfud MD Official, Senin (22/9/2025).

Selanjutnya terkait instrumen, ia menilai sudah banyak aturan terkait kepolisian yang sudah bagus terkait aturannya.

"Masalahnya (ada pada) kultural ini, polisi ini kehilangan kultur, budaya pengabdian."

"Enggak banyak yang perlu dirombak, karena aturan apapun yang dicari tentang Polri yang bagus itu gimana sih? sudah ada semua di undang-undang," ujar Mahfud. 

Kultur buruk dari kepolisian inilah yang dinilai buruk oleh masyarakat dan menyebabkan tidak adanya meritokrasi di institusi tersebut.

"Tapi kulturnya kok buruk, kesan orang kalau polisi itu memeras, kemudian membeking ini, yang terpenting tidak ada meritokrasi."

"Sehingga orang-orang baik itu susah, siapa yang ingin dapat jabatan ya punya kedekatan dengan pimpinan di berbagai level atau membayar," ujar Mahfud.

Baca juga: Cerita Mahfud MD Ditelepon Jenderal Senior, Ditawari Jadi Menko Polkam: Saya Enggak Jawab

Untuk itu, Mahfud bersedia terlibat dalam reformasi polri yang akan dibuat Prabowo ini.

Terkait posisinya dalam komite tersebut, Mahfud tidak terlalu memikirkannya.

Kemauan untuk bergabung ke komite Refirmasi Polri ini, kata Mahfud, ia lakukan sebagai bentuk kontribusinya bagi negara.

Dirinya hanya ingin menyampaikan catatan penting untuk kebaikan Polri.

"Ya nanti kita lihat pada posisi apa, tetapi saya punya beberapa catatan penting kalau mau reformasi Polri sungguh-sungguh," tegas Mahfud.

Yang perlu digaris bawahi, lanjut Mahfud, dirinya hanya ingin membantu Prabowo dalam hal Reformasi Polri.

Perihal kebijakan politik, ekonomi, rancangan undang-undang (RUU) perampasan aset hingga Pilkada, itu semua ia serahkan ke Prabowo.

"Saya konfirmasi satu hal bahwa saya menyetujui seluruh rencana Pak Prabowo untuk reformasi dan saya bisa ikut membantu dalam tim reformasi Polri saja, dari sekian banyak (reformasi) itu kan ada politik, ekonomi, RUU perampasan aset hingga Pilkada," kata Mahfud MD.

Sebab, menurutnya banyak orang yang yang lebih berkompeten dari dirinya untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Mahfud juga menegaskan dirinya memahami betul etika politik, di mana memang harus "orang-orang yang berkeringat" untuk Prabowo yang harus didahulukan.

Terkait nanti ada pihak yang merasa keberatan soal masuknya Mahfud MD ke komita Reformasi Polri, Mahfud tak ingin membahasnya.

Terlebih, lanjut Mahfud, tugas mereformasi Polri tidak membutuhkan waktu yang lama.

"Nggak papa, Reformasi Polri itu paling lama dua bulan, atau mungkin sebulan saja selesai, karena masalahnya sudah jelas itu," ungkap Mahfud.

Istana Benarkan Mahfud Masuk Komite Reformasi Polri

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI, Prasetyo Hadi, membenarkan Mahfud MD bergabung dalam Komite Reformasi Polri.

"(Ya) termasuk salah satunya (Mahfud MD),” kata Prasetyo singkat saat ditanya apakah Mahfud termasuk salah satu tokoh yang dilirik saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Prasetyo mengatakan tim komite Reformasi Polri ini akan melibatkan sejumlah tokoh nasional baik dari pemerintahan maupun warga sipil umum.

Nama Penasihat Khusus Presiden di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat, Ahmad Dofiri, juga disebut memiliki peluang untuk masuk ke dalam struktur komite tersebut.

“Komitmen Bapak Presiden yang sekarang sedang proses untuk kita meminta kesediaan para tokoh-tokoh untuk berkenan bergabung di komite tersebut,” ucap Prasetyo.

Diketahui, pembentukan komite Reformasi Polri ini menjawab tuntutan masyarakat untuk memperbaiki citra Polri di masyarakat.

Adapun, tim Komite Reformasi Polri disebut bakal dilantik dalam waktu dekat.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Igman Ibrahim)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved