Benarkah Menabrak Kucing Bisa Membawa Sial? Berikut Penjelasannya
Seseorang yang menabrak kucing di jalan tanpa sengaja tidak perlu mengaitkan dengan akan datangnya kesialan atau musibah, ini penjelasannya.
TRIBUNNEWS.COM - Di tengah masyarakat Indonesia, masih banyak mitos dan kepercayaan yang berkembang dari generasi ke generasi.
Satu di antaranya adalah anggapan bahwa menabrak kucing, terutama kucing hitam bisa membawa kesialan.
Mitos ini bahkan sampai membuat sebagian orang merasa takut, gelisah, atau terpaksa melakukan ritual tertentu untuk "menolak bala" setelah tidak sengaja menabrak kucing di jalan.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata tolak bala adalah penangkal bencana (bahaya, penyakit, dsb.) dengan mantra.
Istilah ini merujuk pada upaya untuk menolak atau menghindari segala macam marabahaya dan kesialan.
Namun, benarkah ada korelasi langsung antara menabrak kucing dengan kesialan?
Di Indonesia, kucing adalah hewan peliharaan yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Banyak cerita rakyat dan kepercayaan lokal yang mengaitkan kucing dengan hal-hal spiritual.
Sebagai Nabi yang membawa rahmat bagi alam semesta, Rasulullah mengajarkan umatnya untuk menyayangi makhluk Allah, termasuk kucing.
Dilansir dari laman Kemenag, dalam sebuah hadits disebutkan, ada seorang perempuan yang terkena azab akibat membunuh kucing dengan cara membiarkannya kelaparan.
Rasulullah bersabda:
عُذِّبَتْ امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ ، سَجَنَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ ، فَدَخَلَتْ النَّارَ فِيهَا ، لَا هِيَ أَطْعَمَتْهَا وَسَقَتْهَا إذْ هِيَ حَبَسَتْهَا ، وَلَا هِيَ تَرَكَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الْأَرْضِ
Artinya: "Seorang wanita disiksa karena seekor kucing. Ia mengurungnya hingga mati, maka ia pun masuk neraka karenanya. Ia tidak memberinya makan dan minum saat mengurungnya, dan tidak pula melepaskannya sehingga bisa makan serangga bumi," (HR Muslim)
Baca juga: Bacaan Doa Mohon Kecukupan Rezeki Halal dan Dijauhkan dari yang Haram: Allahumakfinii Bi Halaalika
Hadits ini menunjukkan bahwa menyiksa kucing termasuk perbuatan dosa.
Berbeda ceritanya jika hal itu terjadi karena tidak sengaja, misalnya karena menabrak kucing di jalanan tanpa sengaja.
Allah berfirman dalam Surat Al-Ahzab ayat 5:
وَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيْمَآ اَخْطَأْتُمْ بِهٖ وَلٰكِنْ مَّا تَعَمَّدَتْ قُلُوْبُكُمْۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Artinya: "Tidak ada dosa atasmu jika kamu khilaf tentang itu, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Ayat ini menunjukkan bahwa kesalahan yang tidak disengaja tidaklah dihitung sebagai dosa.
Maka, jika seseorang menabrak kucing di jalan tanpa sengaja tidak perlu mengaitkan dengan akan datangnya kesialan atau musibah.
Islam justru tidak membenarkan keyakinan tathayyur, yaitu mengaitkan suatu kejadian dengan peristiwa buruk.
Imam Al-Munawi dalam kitab Faidlul Qadir (Beirut, Darul Kutubil Ilmiyah: 2001), juz I, halaman 61, menjelaskan bahwa kesialan akan menimpa pada orang yang merasa dirinya sial dan melakukan tathayyur serta meninggalkan teladan Nabi yang tidak melakukan tathayyur.
Sifat seperti itu menunjukkan lemahnya tawakal kepada Allah.
Baca juga: Mustajabnya Doa Orang Terdzolimi, Tidak akan Ditolak Allah
Dengan demikian, menabrak kucing di jalanan tidak ada kaitannya dengan kesialan.
Jika peristiwa itu diyakini sebagai pertanda sial, keyakinan ini bisa menjadi sugesti negatif yang memengaruhi pikiran dan perilaku sehingga kesialan itu bisa saja terjadi.
Akhirnya, kesialan itu terjadi bukan karena menabrak kucingnya tapi diakibatkan oleh sugestinya sendiri.
Jika di perjalanan tidak sengaja menabrak kucing sampai terluka atau bahkan mati, sebaiknya segera menepi sejenak untuk menenangkan pikiran dan membaca istighfar karena bisa jadi hati dan pikiran lalai dari mengingat Allah selama perjalanan.
Selain itu, dianjurkan pula membuang atau mengubur bangkai kucing untuk memberi kenyamanan kepada pengendara lain yang melintas.
Oleh karena itu, untuk meraih kelancaran dan keselamatan perjalanan, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa bepergian sebelum berangkat dan selalu berdzikir serta mengingat Allah di sepanjang perjalanan.
Dalam buku Doa dan Zikir Manasik Haji dan Umrah Tahun 2020, berikut doa bepergian yang dapat dibaca:
Doa Bepergian
بِسْمِ اللَّهِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Bismillāhi, tawakkaltu ‘alallāh, wa lā ḥawla wa lā quwwata illā billāh.
Artinya: "Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah."
Selain itu, doa kemudahan perjalanan yang berasal dari Nabi Muhammad saw yang dapat dibaca ketika menempuh perjalanan adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ بِكَ أَسْتَعِيْنُ، وَعَلَيْكَ أَتَوَكَّلُ، اَللَّهُمَّ ذَلِّلْ لِي صُعُوْبَةَ أَمْرِيْ، وَسَهِّلْ عَلَيَّ مَشَقَّةَ سَفَرِيْ، وَارْزُقْنِيْ مِنَ الخَيْرِ أَكْثَرَ مِمَّا أَطْلُبُ، وَاصْرِفْ عَنِّي كُلَّ شَرٍّ، رَبِّ اشْرَحْ لِيِ صَدْرِيْ، وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ
Allāhumma bika asta‘īnu, wa ‘alaika atawakkalu. Allāhumma dzallil lī ṣu‘ūbata amrī, wa sahhil ‘alayya masyaqqata safarī, warzuqnī minal khairi mim mā aṭlubu, waṣrif ‘annī kulla ṣyarr, rabbiṣ-raḥlī ṣadrī wa yassir lī amrī.
Artinya: "Ya Allah, kepada-Mu aku memohon pertolongan dan kepada-Mu aku berpasrah. Ya Allah, ringankan kesulitan pada urusanku, mudahkanlah kendala perjalananku, karuniakanlah kebaikan bagiku melebihi apa yang kuminta, palingkanlah segala keburukan dariku. Tuhanku, lapangkanlah hatiku dan mudahkanlah urusanku."
(Tribunnews.com/Latifah/Yunita)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.