Demo di Jakarta
Besok, Ojol Akan Demo di Istana dan DPR, Usung 7 Tuntutan: Soal Tarif hingga Tragedi 28 Agustus
Aksi tersebut akan berlangsung di tiga titik utama, yakni Kementerian Perhubungan, Istana Negara, dan Gedung DPR RI.
Penulis:
Fersianus Waku
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia akan menggelar aksi unjuk rasa pada Rabu (17/9/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Perhubungan Nasional.
Aksi tersebut akan berlangsung di tiga titik utama, yakni Kementerian Perhubungan, Istana Negara, dan Gedung DPR RI.
Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyebut bahwa aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi, yang dinilai lebih berpihak pada kepentingan perusahaan aplikator transportasi daring ketimbang pengemudi.
"Hari Perhubungan Nasional yang seharusnya dapat menjadi suatu kebanggaan kemajuan Indonesia pada bidang perhubungan akan menjadi saat yang tepat bagi Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia menyuarakan bahwa terjadinya kemunduran Kementerian Perhubungan semenjak Dudy Purwaghandi diangkat oleh Presiden Prabowo menjadi Menteri Perhubungan," kata Igun dalam keterangannya, Selasa (16/9/2025).
Igun menilai, selama menjabat, Menteri Perhubungan lebih banyak mendukung kebijakan yang menguntungkan aplikator, alih-alih berpihak pada kesejahteraan para pengemudi.
"Garda menilai bahwa secara jelas telah terjadi "vendor driven policy" di mana kebijakan-kebijakan Menteri Perhubungan telah dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan aplikasi transportasi online," ujar Igun.
Aksi yang diberi nama Aksi 179 ini juga disebut diikuti oleh sejumlah aliansi mahasiswa, termasuk Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).
Garda juga menghimbau masyarakat untuk menggunakan moda transportasi alternatif pada hari aksi, karena sebagian besar pengemudi akan menonaktifkan aplikasi sebagai bentuk solidaritas.
Dalam pernyataan resmi, Garda Indonesia menyampaikan tujuh tuntutan utama dalam aksi tersebut, yaitu:
1. RUU Transportasi Online masuk dalam Prolegnas 2025–2026
2. Potongan aplikator 10 persen harga mati
3. Regulasi tarif pengantaran barang dan makanan
4. Audit investigatif terhadap potongan 5 persen oleh aplikator
5. Penghapusan sistem Aceng, Slot, Multi Order, dan Member Berbayar
6. Pencopotan Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi
7. Pengusutan tragedi 28 Agustus 2025 oleh Kapolri
Demo di Jakarta
Polda Metro Jaya Bentuk Tim Khusus Usut 3 Orang Hilang Setelah Demo Akhir Agustus 2025 |
---|
16 Orang Jadi Tersangka Perusakan Fasum Demo Jakarta, Kapolda Metro: Mereka Perusuh Bukan Pendemo |
---|
Polda Metro Jaya Tetapkan 16 Tersangka Kasus Pembakaran Sejumlah Halte di Jakarta |
---|
Bawa Pesan Damai, Massa Garuda 'Long March' dari Tugu Proklamasi ke Istana Negara |
---|
Pasca-Unjuk Rasa Agustus Dinilai Jadi Momentum Kapolri Bersih-bersih Institusi Polri |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.