Selasa, 30 September 2025

Menhut Bentuk Tim Kerja Percepatan Penetapan Hutan Adat, Libatkan UGM, Uncen hingga ITB

Kementerian Kehutanan telah membentuk tim kerja percepatan penetapan hutan adat yang terdiri dari sejumlah universitas.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Taufik Ismail
HUTAN ADAT - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengatakan pemerintah akan mempercepat penetapan hutan adat. Menhut saat berada di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni mengatakan pemerintah akan mempercepat penetapan hutan adat.

Kementerian Kehutanan telah membentuk tim kerja percepatan penetapan hutan adat yang terdiri dari sejumlah universitas mulai dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Cenderawasih (Uncen), Institut Teknologi Bandung (ITB) hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Baca juga: Kemenhut Target Distribusikan 17 Juta Bibit Pohon kepada Masyarakat Hingga Akhir Tahun 2025

"Saya baru membentuk satu tim kerja percepatan penetapan hutan adat, ini tim sifatnya inklusif melibatkan akademisi UGM ITB berbagai universtias, Uncen, di dalam tim itu juga melibatkan LSM," kata Raja Juli di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/9/2025).

Penetapan hutan adat adalah proses pengakuan resmi oleh negara terhadap wilayah hutan yang secara turun-temurun dikelola oleh masyarakat hukum adat. 

 

 

Tujuan percepatan penetapan hutan adat adalah untuk memperkuat keselarasan antara pembangunan dengan alam, hutan dan adat sesuai dengan Asta Cita Kedelepan Presiden Prabowo Subianto.

"Dimana saya berharap masih ada sekitar 1,4 juta potensi hutan adat di Indonesia, saya berharap pemberian kepastian hukum kepada hutan adat ini bisa berjalan dengan cepat. Karena saya percaya masyarakat adat yang mampu menjaga hutan dengan baik," katanya.

Menhut juga mengatakan kedatangannya ke Istana ingin lapor ke Presiden Prabowo Subianto terkait rencana percepatan penetapan hutan adat tersebut.

Ia akan menceritakan mengenai kunjungannya yang baru saja dilakukan ke salah satu Kampung Adat Kuta di Ciamis, Jawa Barat.

Menurutnya di Kampung Adat Kuta masyarakat senantiasa menjaga hutan karena dinilai sebagai bagian dari lingkungannya. 

Sikap atau perlakuan terhadap alam tersebut memiliki dampak positif. Wilayah tersebut tidak pernah dilanda banjir ataupun kekeringan.

"Saya berkunjung ke Kampung Adat Kuta di Ciamis, kampung yang sudah berdiri ratusan tahun, tapi mereka tetap dapat menjaga keseimbangan antara pembangunan dan alam dengan baik," katanya.

Kampung Adat Kuta

Sebelumnya, sebanyak 1.000 pohon aren produktif dimanfaatkan secara merata di Kampung Adat Kuta, Ciamis, Jawa Barat. 

Di mana setiap keluarga mengelola 7 pohon dengan produksi harian rata-rata 10-15 liter per pohon. 

Total hasil produksi mencapai 9-21 kilogram gula aren per hari di setiap pohon. 

Kampung Adat Kuta adalah sebuah permata budaya yang terletak di Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. 

Kampung ini dikenal sebagai "Kampung Seribu Pantangan", karena masyarakatnya memegang teguh berbagai larangan adat yang diwariskan secara turun-temurun.

Dalam kunjungannya di Kampung Adat Kuta, Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menyebut kawasan ini menjadi cermin pengelolaan perhutanan sosial dan bagaimana mitigasi perubahan iklim diterapkan oleh penduduknya. 

"Kampung Adat Kuta ini sudah mencerminkan bagaimana mitigasi perubahan iklim yang nyata," kata Raja Antoni saat mengunjungi Kampung Adat Kuta, Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (13/9/2025).

Dalam kesempatan itu Raja Antoni berdiskusi terkait pengelolaan aren dengan penduduk Kampung Adat Kuta, serta berbincang seputar kawasan. 

Kampung Adat Kuta dikenal karena masih memegang erat kearifan lokal serta tradisi leluhur, terutama aturan pamali (pantangan) dan pelestarian lingkungan. 

Penduduknya menjaga kelestarian alam dan mata air, yang merupakan sumber kehidupan mereka, sebagai bagian dari tradisi pamali.

"Saya datang ke sini tidak mau berceramah tapi saya mau belajar, saya sudah baca sejarahnya tapi ingin langsung mengalami," ucapnya. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved