Senin, 6 Oktober 2025

Dimas Oky Nilai Pendekatan Inovatif Bisa Bangun Karakter Pemuda dan Prestasi Olahraga Nasional

Dimas menyoroti urgensi pembinaan kepemudaan sebagai agenda prioritas pemerintah

Penulis: Reza Deni
Editor: Eko Sutriyanto
HO-Dokumentasi Pribadi Dimas Oky
KRITERIA MENPORA BARU: Dimas Oky Nugroho bicara soal kriteria Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang kini jabatannya masih kosong. Dia berpandangan bahwa pendekatan ini harus dipakai oleh Menpora yang baru untuk membangun karakter pemuda dan prestasi olahraga nasional 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Pemilihan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) seusai Dito Ariotedjo dicopot menjadi krusial di tengah kompleksitas tantangan pembangunan kepemudaan dan olahraga nasional. 

Ketua Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho, menegaskan bahwa pemerintah harus memiliki visi strategis untuk mengatasi isu-isu kepemudaan dan memajukan olahraga secara holistik, inovatif, serta berorientasi pada penguatan kebangsaan dan kemajuan nasional.

Dimas menyoroti urgensi pembinaan kepemudaan sebagai agenda prioritas pemerintah. 

"Pembinaan dan pengawalan isu-isu kepemudaan menjadi agenda yang sangat krusial yang harus dijalankan pemerintah hari-hari ini dan ke depan,” ujarnya kepada wartawan, Senin (15/9/2025). 

Dia menekankan bahwa jumlah penduduk usia muda, sebagai angkatan produktif, merupakan pendorong utama pembangunan Indonesia.

Namun, tantangan besar muncul dalam tiga aspek utama: penguatan karakter, partisipasi kewarganegaraan, dan aspek kewirausahaan.

Baca juga: Meski Bangga Raffi Ahmad Digadang-gadang Jadi Menpora, Lita Gading Singgung Pengalaman Suami Nagita

Dimas menggarisbawahi tantangan pembangunan karakter pemuda di tengah era digitalisasi dan new media. 

“Era ini mendorong budaya materialisme, individualisme, sekaligus komunalisme yang begitu mengemuka,” katanya. 

Untuk menghadapi situasi ini, ia mendorong pemerintah merancang program prioritas yang inovatif untuk menanamkan pendidikan karakter, budi pekerti, cinta tanah air, dan patriotisme.

Program-program ini, menurutnya, harus berlandaskan pada nilai-nilai spiritualitas kebangsaan, keguyuban, kepedulian sosial, dan etika republikanisme.

“Pemerintah harus memastikan kehadiran program yang menyasar pemuda di berbagai jenjang untuk membangun karakter yang kuat dari Aceh sampai Papua,” tambahnya.

Tantangan kedua yang disoroti Dimas adalah penguatan partisipasi kewarganegaraan dalam konteks masyarakat majemuk, demokratis, dan berbasis supremasi hukum. 

“Anak-anak muda Indonesia harus percaya diri, sehat mental sehat jasmani, berpengetahuan baik, berintegritas, mampu mengekspresikan pemikiran dan talentanya secara optimal,” ujarnya. 

Dimas menegaskan bahwa pemuda harus terlibat dan bertanggung jawab dalam ikut mengembangkan masyarakat yang sehat, inklusif, dan produktif, sejalan dengan tujuan mulia berbangsa dan bernegara.

Untuk mencapai hal ini, Dimas mendorong penguatan pendidikan kewarganegaraan (civic education), kepemimpinan, dan resolusi konflik. 

“Pemerintah harus memastikan civic education dan pendidikan politik demokratis serta kesadaran tertib sosial di kalangan anak muda,” katanya. 

Baca juga: Jejak Politik Taufik Hidayat hingga Masuk Bursa Calon Menpora, Diprediksi Zainudin Amali

Sembari, ia juga menekankan pentingnya konsistensi reformasi di tubuh pemerintahan agar tidak terjadi kesenjangan atau kontradiksi yang berpotensi memicu ketidakpuasan sosial (social grievance) atau bahkan perlawanan yang mengarah pada anarkisme.

“Negara harus dapat membangun jembatan komunikasi dengan anak-anak muda, khususnya para pemimpin-pemimpin dan penggerak kepemudaan dan pelajar, baik BEM, organisasi kepemudaan, sosial budaya, komunitas kreatif secara inklusif untuk melibatkan mereka dalam mewujudkan harmoni sosial, partisipasi kewargaan, dan pembangunan sosial ekonomi serta sosial politik,” imbuh mantan Presiden BEM Universitas Airlangga era 1998 ini.

Dari sisi ekonomi, Dimas menyoroti pentingnya penguatan kewirausahaan dan sosial-ekonomi pemuda untuk menghadapi tantangan pembangunan. 

“Dibutuhkan anak-anak muda yang mandiri, sigap, dan produktif dalam menemukan solusi untuk mendorong kesejahteraan sosial yang adil dan merata, baik di tingkat komunitas maupun nasional,” ungkapnya. 

Dia menekankan perlunya program kewirausahaan yang menyasar pemuda sejak tingkat menengah, perguruan tinggi, hingga pasca-perguruan tinggi, guna menciptakan lapangan kerja dan mendorong inovasi di berbagai sektor pembangunan.

Di bidang olahraga, Dimas menyerukan adanya terobosan dan konsistensi untuk memajukan pembinaan atlet sejak usia dini dan industrialisasi olahraga secara profesional dan prospektif. 

“Harus didorong inovasi-inovasi agar aspek industrialisasi olahraga dan pembinaan atlet menjadi lebih maju dan prospektif sebagai bangsa juara,” tegasnya. 

Dia menekankan pentingnya pembinaan atlet sejak tingkat pelajar dengan memprioritaskan cabang olahraga unggulan untuk meraih prestasi di tingkat dunia, tanpa mengabaikan potensi cabang olahraga lainnya.

“Indonesia adalah negara besar dengan potensi dan sumber daya yang sangat besar. Ini berarti prospek pengembangan olahraga sangat relevan, strategis, dan terbuka lebar, sesuai tujuan-tujuan nasional kita", katanya. 

Menurut Dimas, pengembangan olahraga tidak hanya penting untuk pembangunan karakter dan strategi kebangsaan kita, tetapi juga sebagai pendorong industri dan ekonomi nasional.

Dimas menegaskan bahwa calon Menpora harus mampu mengintegrasikan pembangunan pemuda dan olahraga secara holistik. 

"Calon Menpora harus memiliki visi yang kuat untuk menjawab tantangan kompleks ini, baik dalam membina generasi muda yang berkarakter, produktif, dan bertanggung jawab, maupun dalam memajukan olahraga sebagai alat pembangunan nasional,” ujarnya. 

Dengan pendekatan yang inovatif dan strategis, Menpora diharapkan dapat membawa Indonesia menuju posisi unggul di kancah global, baik dalam pembinaan pemuda maupun prestasi olahraga.

Kepemimpinan Menpora ke depan, menurut Dimas, akan menentukan arah pembangunan generasi muda dan olahraga nasional. Dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia, calon Menpora harus mampu mengoptimalkan sumber daya untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai bangsa yang kuat, produktif, dan berprestasi.

Sebagi informasi, Dimas Oky Nugroho lahir 7 Februari 1978, seorang wirausahawan, aktivis sosial, dan akademisi asal Indonesia. 

Dia pernah menjabat sebagai komisaris independen Bank Syariah Mandiri pada tahun 2018-2019. 

Dimas pernah menjabat staf khusus di Kantor Staf Kepresidenan pada tahun 2016-2018. 

Selain itu, ia juga tercatat sebagai tim asistensi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI pada Desember 2019.

Adapun Perkumpulan Kader Bangsa dibentuk pada 2018. Platform ini mendorong lahirnya program dialog dan sharing session lintas daerah yang diberi nama Kolaborasi Positif.

Melalui platform ini, Dimas berupaya menghimpun, menumbuhkan, dan menghubungkan anak-anak muda berprestasi untuk menjadi inspirasi bagi sesama sekaligus terlibat dalam berbagai proyek kolaboratif yang membawa manfaat bagi masyarakat.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto buka suara terkait kursi Menkopolkam dan Menpora yang masih kosong usai Budi Gunawan dan Dito Ariotedjo dicopot.

Presiden belum melantik pengganti keduanya karena sejumlah pertimbangan.

Prabowo meminta agar awak media menunggu pelantikan tersebut. Ia mengatakan pelantikan akan dilakukan pada waktunya nanti.

"Iya nanti tunggu, tunggu waktunya," kata Prabowo usai meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SMRA) Margaguna, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2025).

Presiden berseloroh bahwa pelantikan dua pejabat baru tersebut belum dilakukan agar para jurnalis semangat mencari informasinya.

"Biar kalian ada semangat," kata Presiden.

Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto merombak jajaran Kabinet Merah Putih pada Senin, (8/9/2025).

Perombakan tersebut disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Kantor Presiden. 

Terdapat 5 Menteri yang dicopot Presiden yang tiga diantaranya telah ditunjuk Menteri baru. Diantaranya yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani digantikan oleh Purbaya Yudi Sadewa yang sebelumnya menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Selain itu Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding digantikan oleh Mukhtarudin yang sebelumnya menjabat anggota Komisi 12.

Kemudian Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi digantikan Ferry Juliantono yang sebelumnya menjabat Wakil Menteri Koperasi.

Selain tiga pejabat tersebut, Presiden mencopot Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo dan juga Menkopolkam Budi Gunawan. Namun pengganti keduanya belum diumumkan. 

Selain mengganti Menteri, Presiden Prabowo Subianto juga melantik satu Menteri dan Wakil Menteri lembaga baru yakni Kementerian Haji dan Umroh yang sebelumnya berstatus badan.

Mereka yang dilantik yakni Irfan Yusuf sebagai Menteri dan Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan bahwa Presiden memiliki banyak pertimbangan sehingga melakukan perombakan kabinet.  Menurutnya Presiden melakukan evaluasi terus menerus.

"Pertimbangannya banyak, dievaluasi terus menerus. Macem macem pertimbangan," katanya di Kantor Presiden.

Prasetyo tidak menjawab saat ditanya apakah perombakan kabinet terkait dengan kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu di tengah protes kenaikan tunjangan jabatan anggota DPR.  Prasetyo hanya diam saat ditanya pertanyaan tersebut.

Dua Jabatan Menteri Masih Kosong

Presiden Prabowo Subianto belum melantik Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dan Menkopolkam yang baru usai Dito Ariotedjo dan Budi Gunawan dicopot.

Prasetyo mengatakan Mekopolkam akan dijabat sementara oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

Prasetyo membantah bahwa Kementerian Pertahanan akan dilebur dengan Kementeran Koordinator Politik dan Kemanaan.

"Engga" 

Menurut Prasetyo, Presiden Prabowo belum menunjuk definitif pengganti Budi Gunawan.  Sosok yang akan menggantikan BG akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Tunggu nanti diumumkan," katanya.

Sementara itu, untuk kursi Menpora, Presiden Prabowo kata Prasetyo telah menunjuknya. Namun sosok pengganti Dito berhalangan hadir karena sedang di luar kota.

"Berkenaan dengan menpora jadi pengganti menpora kebetulan posisi sedang di luar kota. Sehingga tidak bisa mengikuti pelantikan pada sore hari ini," katanya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved