Profil Joseph Harjo Sutanto, Pendiri Wings Group dan Miliarder Tertua Indonesia yang Tutup Usia
Berikut adalah profil Joseph Harjo Sutanto, salah satu pendiri Wings Group dan disebut sebagai miliarder tertua yang tutup usia pada 102 tahun.
TRIBUNNEWS.COM - Keluarga Wings Group tengah berduka, lantaran salah satu pendirinya, Harjo Sutanto tutup usia pada Rabu (10/9/2025).
Ia meninggal dunia pada usia 102 tahun.
Jenazah Harjo Sutanto disemayamkan di rumah duka Adi Jasa, Surabaya, Jawa Timur dan akan dimakamkan pada 18 September 2025.
Lantas, siapa Harjo Sutanto? Berikut adalah profilnya.
Profil Harjo Sutanto
Harjo Sutanto memiliki nama lengkap Joseph Harjo Sutanto atau Tan Siek Miauw.
Ia lahir di Tulungagung, Jawa Timur pada 10 Maret 1923.
Harjo Sutanto merupakan sosok penting dalam perjalanan industri Indonesia.
Melalui dedikasinya, produk Wings mampu dikenal bukan hanya di Indonesia namun juga kancah dunia.
Perusahaan besar ini berawal dari kerja sama Harjo dengan sahabatnya, Johannes Ferdinand Katuari.
Setelah kemerdekaan, pada 1948, Harjo pindah ke Surabaya dan merintis usaha sabun rumahan bernama Fa. Thong Fat bersama Johannes.
Baca juga: WINGS Group Buka Pendaftaran Magang Tahun 2025, Ini Link Daftar dan Kualifikasinya
Fa. Thong Fat memiliki arti sebagai "sukses dan sejahtera bersama".
Produk sabun itu dijajakan dari pintu ke pintu menggunakan sepeda hingga akhirnya melahirkan merek Wingsoap.
Sabun tersebut diproduksi di sebuah pabrik yang berlokasi di Jl. Kalisosok Kidul no.2, Surabaya.
Pada 1971, mereka merilis sabun krim yang diberi nama Wings Ekonomi.
Seiring waktu, produk berkembang hingga melahirkan sabun mandi merek GIV yang laku keras di pasaran.
Pasarnya pun meluas dari warung-warung kecil hingga agen, lalu masuk ke jaringan ritel besar.
Setelah perjalanan panjang, mereka membuka sebuah kantor pemasaran yang berlokasi di Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada 1974.
Pada 1976, keduanya kembali mendirikan perusahaan yang bernama PT Sayap Mas Utama.
Saat ini, Wings Group dikenal sebagai produsen beragam kebutuhan rumah tangga, mulai dari sabun Nuvo, deterjen So Klin, pasta gigi Ciptadent, hingga produk anak-anak Kodomo.
Selain itu, perusahaan ini juga masuk ke industri makanan dengan meluncurkan Mie Sedaap yang berhasil dipasarkan hingga ke luar negeri.
Perusahaan ini juga memperluas bisnisnya ke bidang makanan dengan Mie Sedaap, yang telah berhasil meraih pasar ekspor.
Selain itu, perusahaan juga mengikuti perkembangan zaman dengan masuk ke bisnis ritel modern melalui franchise minimarket FamilyMart.
Tak hanya itu, perusahaan ini telah memperluas jangkauan portofolio produknya melalui usaha patungan dengan Lion Japan, Glico Japan dan Calbee Japan.
Berkat kesuksesannya membesarkan Wings Group, nama Harjo Sutanto sempat masuk dalam jajaran orang terkaya Indonesia versi Forbes.
Ia bahkan beberapa kali dijuluki sebagai “miliarder tertua” di Indonesia, karena di usia yang lebih dari satu abad masih memiliki pengaruh besar dalam industri barang konsumen.
Menurut catatan Forbes, pada tahun 2020 Harjo Sutanto memiliki kekayaan bersih sekitar 530 juta dolar AS atau setara dengan Rp 8,6 triliun pada tahun 2025.
(Tribunnews.com/Falza/Lita Febriani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.