Reshuffle Kabinet
Banyak Menteri Pantas Dicopot, Pengamat: Prabowo dan Menterinya Jangan Kebanyakan Omon-Omon
Pengamat politik Fernando Emas mengklaim ada banyak menteri kabinet Presiden Presiden Prabowo yang memang pantas dicopot.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM – Fernando Emas, pengamat politik dari Universitas 17 Agustus Jakarta sekaligus Direktur Rumah Politik Indonesia, mengklaim ada banyak menteri kabinet Presiden Prabowo Subianto yang memang pantas dicopot.
Prabowo pada Senin (8/9/2025), telah merombak Kabinet Merah Putih atau melakukan reshuffle. Ada lima menteri yang diganti.
Dalam program On Focus di Tribunnews, Fernando menyebut sejumlah menteri Prabowo memang belum menunjukkan kinerja maksimal. Misalnya, Sri Mulyani yang sudah tidak diharapkan lagi menjadi Menteri Keuangan.
“Kemudian nama-nama lainnya seperti Pak Budi Arie (Setiadi), Pak Dito (Ariotedjo), terus Pak Abdul Karding,” katanya.
Fernando menyoroti lambannya Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Karding dalam membangun hubungan dengan Arab Saudi perihal tenaga kerja Indonesia (TKI).
Lalu, dia juga menyinggung Karding dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni yang bermain domino dengan eks tersangka pembalakan liar. Menurut Fernando, Raja Juli seharusnya juga dicopot.
Mengenai Menko Polkam Budi Gunawan (BG) yang dicopot, Fernando menilai BG gagal menjalankan tugasnya dengan baik dalam menangani aksi unjuk rasa yang terjadi beberapa waktu lalu.
Saat ini Prabowo belum menunjuk pengganti BG sebagai Menko Polkam. Namun, Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin untuk sementara waktu dijadikan Menko Polkam ad interim.
“Kini waktu yang tepat bagi Pak Prabowo untuk melakukan reshuffle supaya kemarahan yang selama ini memuncak terhadap para anggota DPR jangan berpindah kepada pemerintahan yang dipimpin Pak Prabowo,” kata dia.
Menurut Fernando, perombakan kabinet baru-baru ini menjadi pesan dari Prabowo untuk anggota kabinetnya agar lebih fokus bekerja menjalankan program-program pemerintahan.
Prabowo, kata Fernando, seharusnya bisa melihat menteri mana saja yang bisa bekerja secara maksimal.
Baca juga: Mahfud MD Kaget Budi Gunawan Kena Reshuffle, Yakini Tidak Murni karena Demo: Ada Alasan Politis Lain
“Siapa yang betul-betul sejalan dengan beliau, siapa yang kerjanya hanya merecoki.”
“Saya meminta kepada siapa pun, termasuk pemerintahan Pak Prabowo dan Pak Prabowo sendiri, agar jangan terlalu banyak omon-omon, tetapi perbanyaklah bekerja,” kata Fernando.
Dia berkata masyarakat di tanah air tidak butuh ucapan, tetapi hasil nyata kerja pemerintahan Prabowo.
Daftar menteri yang dicopot
Dalam perombakan kabinet hari Senin lalu, Prabowo mengganti lima menteri.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan alasan perombakan itu. Kata dia, reshuffle dilakukan berdasarkan masukan dan evaluasi yang diterima Prabowo.
"Atas berbagai perkembangan masukan dan evaluasi yang dilakukan terus-menerus oleh Bapak Presiden, maka pada sore hari ini sekaligus Bapak Presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian," kata Prasetyo di Istana, Jakarta, Senin.
Berikut rincian menteri yang diganti.
- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani digantikan Purbaya Yudhi Sadewa.
- Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding digantikan Mukhtarudin.
- Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi digantikan digantikan Ferry Juliantono.
- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo digantikan oleh seseorang yang belum diungkap identitasnya
- Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan digantikan oleh Menteri Pertahanan RI Sjafrie sebagai Menko Polkam ad interim (untuk sementara waktu).
Di samping itu, Prabowo resmi memindahkan seluruh kewenangan penyelenggaraan haji dan umrah dari Kementerian Agama ke kementerian baru yang khusus menangani dua ibadah tersebut, yakni Kementerian Haji dan Umrah.
Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafii mengatakan bahwa dengan terbentuknya Kementerian Haji dan Umrah, seluruh urusan terkait dengan ibadah haji dan umrah kini berada di bawah kendali kementerian baru tersebut.
Mochamad Irfan Yusuf Hasyim ditunjuk menjadi Menteri Haji dan Umrah.
(Tribunnews/Febri/Fahdi Fahlevi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.