Minggu, 5 Oktober 2025

Reshuffle Kabinet

Tak Lagi Jadi Menkeu, Sri Mulyani Minta Dihormati Privasinya sebagai Warga Biasa

Sri Mulyani meminta agar privasinya dihormati setelah tidak lagi menjabat sebagai Menteri Keuangan dan digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa.

Tangkapan layar dari YouTube Kementerian Keuangan
MINTA HORMATI PRIVASI - Sri Mulyani saat berpidato dalam serah terima jabatan (sertijab) Menteri Keuangan (Menkeu) di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (9/9/2025). Ia digantikan oleh Purbawa Yudhi Sadewa per Senin (8/9/2025) setelah Presiden Prabowo Subianto melakukan perombakan atau reshuffle kabinet. Sri Mulyani meminta agar privasinya dihormati setelah tidak lagi menjabat sebagai Menteri Keuangan dan digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa. 

TRIBUNNEWS.COM - Sri Mulyani meminta agar ruang privasinya dihormati setelah resmi tidak lagi menjabat sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) dan digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa.

Hal ini disampaikannya saat menyampaikan pidato perpisahan dan serah terima jabatan (sertijab) di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Selasa (9/9/2025).

"Dan mohon mulai saat ini, untuk kami dihormati ruang privasi kami atau ruang pribadi saya sebagai warga negara biasa," katanya.

Sosok yang akrab disapa Ani ini juga berpesan kepada pegawai dan pejabat eselon di Kemenkeu agar tetap bisa menjaga keuangan negara.

Ia menuturkan hal ini perlu dilakukan demi terealisasinya segala kebijakan dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Saya berterimakasih seluruh jajaran Kementerian Keuangan yang selama ini sudah cukup lama saya menjabat di posisi ini selalu dan terus membantu di dalam melaksanakan tugas mengelola keuangan negara dengan penuh dedikasi, sepenuh hati, dan kita bersama-sama mengelola keuangan negara dan menjaga Kemenkeu dalam situasi dan tantangan yang selalu berubah," katanya.

Baca juga: Ekonom UI: Purbaya Yudhi Sadewa Kompeten Gantikan Sri Mulyani

Selain itu, Sri Mulyani juga mengucapkan selamat kepada penggantinya yaitu Purbaya Yudhi Sadewa. Dia mendoakan semoga Purbaya bisa mengemban amanah sebagai Menkeu.

"Selamat mengemban amanat dan tanggung jawab yang sangat penting yaitu mengelola dan menjaga keuangan negara dan memimpin Kementerian Keuangan."

"Semoga Pak Yudhi diberikan kemudahan dalam membantu Presiden Prabowo," ujarnya.

Ia juga berterimakasih kepada berbagai pihak seperti dari kementerian lain, DPR, hingga penegak hukum karena telah mau bekerjasama dengannya dalam membangun negeri selama masih menjabat sebagai Menkeu.

Sri Mulyani pun turut meminta maaf jika selama dirinya menjabat sebagai Menkeu telah melakukan kesalahan.

"Tiada gading yang tidak retak. Tiada manusia yang sempurna. Pasti dalam menjalankan amanah, ada kekurangan dan kekhilafan."

"Oleh karena itu, saya dengan rendah hati memohon maaf," katanya.

Rumah Sri Mulyani Sempat Dijarah

Berbicara soal privasi yang disampaikan Sri Mulyani, ketenangannya memang sempat terusik setelah kediamannya menjadi sasaran penjarahan di tengah aksi demonstrasi beberapa waktu lalu.

Kediamannya di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, dijarah oleh massa pada Minggu dan Senin (30-31/8/2025) dini hari.

Menurut salah satu saksi yang merupakan warga sekitar, Olaf (34), para penjarah membawa sejumlah barang dari kediaman Sri Mulyani seperti lukisan, televisi hingga piring.

Dia juga mengatakan ada dua gelombang massa yang menggeruduk dan menjarah di kediaman Sri Mulyani.

"TV, lukisan, ya itu. Yang gelombang kedua aja bawa piring, bawa baju, dia teriak-teriak 'ini nih, buat ibu gua'," ucapnya.

"Bukan orang sini, saya udah tanya itu rata-rata (dari) Pamulang, ke dua itu dari Tangerang," lanjutnya.

Dalam penjarahan ini, polisi berhasil meringkus dua pemuda yang terlibat penjarahan dan meminta mereka untuk mengembalikan barang milik Sri Mulyani.

Panit Binmas Polsek Pondok Aren, Iptu Rahmat Gunawan, menuturkan kedua pemuda itu sempat berbohong bahwa barang milik Sri Mulyani itu didaptkan dari pinggir jalan.

Namun, ternyata mereka justru ikut menjarah dengan bukti keduanya terekam kamera CCTV di sekitar lokasi.

“Hasil pemeriksaan Reskrim menunjukkan ada bukti video. Dari situ diketahui dua orang ini ikut menjarah,” ujarnya.

Di sisi lain, polisi pun telah menetapkan 11 tersangka terkait penjarahan kediaman Sri Mulyani.

Dikutip dari Tribun Bekasi, para tersangka berasal dari wilayah Tangerang Selatan dan Jakarta.

Kapolres Tangsel, AKBP Viktor Inkiriwang, mengatakan seluruh pelaku kini ditetapkan sebagai tersangka kasus pencurian dengan pemberatan serta pengerusakan.

“Kita sudah menetapkan 11 orang tersangka dugaan pencurian dengan pemberatan dan pengerusakan yang terjadi di kediaman Ibu Sri Mulyani, dan sudah kita lakukan penahanan. Mereka semua dewasa, berasal dari Tangerang Selatan serta dari Jakarta,” ungkap Viktor kepada wartawan, Senin (8/9/2025).

Sri Mulyani pun sempat buka suara terkait penjarahan yang terjadi di kediamannya itu.

Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya pada Rabu (3/9/2025) lalu, dia menyayangkan barang berharganya yaitu sebuah lukisan tidak luput dari aksi penjarahan.

Ternyata, lukisan itu begitu spesial bagi Sri Mulyani karena merupakan karyanya yang dibuat pada 17 tahun lalu.

Ia mengungkapkan lukisan itu digondol oleh sesorang laki-laki berjaket merah dan memakai helm berwarna hitam.

"Sayangnya, lukisan bunga itu telah lenyap. Ia menyamakan kehilangan itu dengan hilangnya rasa aman, rasa kepastian hukum, dan rasa perikemanusiaan yang adil dan beradab di Indonesia," tulis Sri Mulyani.

Dia mengibaratkan para pelaku tengah berpesta saat menjarah isi rumahnya. Ia juga menyoroti adanya salah satu pelaku yang tampak santai ketika ditanya awak media terkait barang yang dijarah dari kediamanya.

"Para penjarah seperti berpesta, bahkan diwawancara reporter media: 'dapat barang apa mas?'- dijawab ringan, dengan nada sedikit bangga tanpa rasa bersalah: 'lukisan'. Liputan penjarahan dimuat di media sosial dan diviralkan secara sensasional," ujarnya.

Sri Mulyani juga menganggap penjarahan rumahnya menjadi simbol hilangnya hukum dan peradaban manusia.

"Tak peduli rasa luka yang tergores dan harga diri yang dikoyak yang ditinggalkan. Absurd...!" pungkasnya.

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Bekasi dengan judul "Rumah Sri Mulyani Dijarah, Polisi Tangkap 11 Pelaku Asal Tangsel dan Jakarta"

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Chaerul Umam)(Tribun Bekasi/Nurmahadi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved