Senin, 29 September 2025

HUT ke-80 RI, KSF Perkuat Komitmen untuk Kesehatan Ibu dan Anak

Kartika Soekarno Foundation (KSF) menyoroti pentingnya memahami sejarah perjuangan kemerdekaan secara utuh. 

Editor: Hasanudin Aco
Istimewa/Tribunnews.com
HUT KEMERDEKAAN RI - HUT KE-80 RI - Kartika Soekarno Foundation (KSF) terus memperkuat komitmennya terhadap kesehatan ibu dan anak. KSF juga menyoroti pentingnya memahami sejarah perjuangan kemerdekaan secara utuh. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di usia ke-80 kemerdekaan Indonesia, Kartika Soekarno Foundation (KSF) tidak hanya memperkuat komitmennya terhadap kesehatan ibu dan anak, tetapi juga menyoroti pentingnya memahami sejarah perjuangan kemerdekaan secara utuh. 

Tahun ini menjadi momen khusus bagi yayasan yang didirikan oleh Kartika Soekarno, putri bungsu Proklamator RI Soekarno, untuk merefleksikan makna kemerdekaan yang sesungguhnya.

Warisan Sejarah dan Komitmen Sosial

Kartika Soekarno, pendiri KSF, menyampaikan refleksi mendalam tentang perjalanan bangsa.

"Ayah saya, Bung Karno, adalah salah satu bapak pendiri bangsa yang perjuangannya sering disalahtafsirkan. Sama seperti kisah kemerdekaan kita yang penuh dengan lapisan sejarah yang belum sepenuhnya terungkap," kata Kartika dalam keteranganya, Selasa (19/8/2025).

Pengalaman pribadi Kartika yang tumbuh dengan warisan sejarah kompleks - ayahnya seorang proklamator, sementara suaminya berkebangsaan Belanda – membentuk perspektif unik yayasan ini.

"Kami percaya bahwa memahami sejarah secara jujur adalah dasar untuk membangun masa depan yang lebih baik," tambah Kartika.

Kepemimpinan Baru dengan Semangat yang Sama

Memasuki era baru, KSF memperkenalkan ketua yayasan yang baru, Dr. Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, M.Si, yang bergabung sejak 2024. 

"Visi kami tetap konsisten: meningkatkan pemberdayaan perempuan dan kesehatan ibu-anak, karena inilah fondasibangsa yang kuat," tegas Dr. Susaningtyas.

Di bawah kepemimpinannya, KSF akan:

1. Memperluas program gizi dan kesehatan dasar di daerah terpencil

2. Mengembangkan pusat pelatihan keterampilan bagi perempuan

3. Memperkuat edukasi pendidikan dan juga kesehatan

Dari Masa Lalu untuk Masa Depan yang Lebih Baik

KSF melihat paralel antara perjuangan kemerdekaan dahulu dengan tantangan kesehatan saat ini.

"Dulu kita berjuang melawan penjajahan fisik, sekarang kita berjuang turut meningkatkan Pendidikan dan kesejateraan,” tutur Dr. Susaningtyas.

Yayasan ini mencatat pencapaian signifikan:

- Telah menjangkau 133.840 anak di 11 provinsi

- Menurunkan angka stunting hingga 25 persen di daerah intervensi

- Membentuk 350 kader kesehatan Perempuan

Revolusi yang Belum Selesai

Dalam pernyataannya, Kartika Soekarno menekankan kemerdekaan bukan hanya tentang bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga dari belenggu ketidaktahuan dan ketidakadilan.

"Perjuangan ayah saya dan para pahlawan kita akan sia-sia jika kita masih melihat anak-anak Indonesia menderita gizi buruk atau perempuan tidak mendapatkan hak kesehatan yang layak," ujarnya.

"KSF berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan organisasi internasional, untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan berkeadilan. Ini adalah revolusi kita yang belum selesai," tutur Kartika.

Kartika Soekarno Foundation didirikan tahun 1998, KSF berfokus pada pemberdayaan perempuan dan kesehatan ibu anak melalui pendekatan berbasis masyarakat dan kearifan lokal.

 

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan