Senin, 6 Oktober 2025

Prabowo Akan Selesaikan Secara Damai Masalah Ambalat dengan Malaysia

Prabowo mengatakan pemerintah ingin mengedepankan cara-cara damai dengan itikad baik dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

|
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
Foto tangkapan layar
PENJELASAN PRABOWO - Presiden RI Prabowo Subianto berbicara kepada pers usai menghadiri acara Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 yang digelar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/8/2025). /Youtube: Sekretariat Presiden 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan bahwa pemerintah Indonesia akan mencari penyelesaian yang baik terkait persoalan perbatasan perairan Ambalat dengan Malaysia

Hal itu disampaikan Presiden usai menghadiri acara Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 yang digelar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/8/2025).

"Kita cari penyelesaian yang baik yang damai ada itikad baik dari dua pihak kita," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan pemerintah ingin mengedepankan cara-cara damai dengan itikad baik dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Ya intinya kita mau punya penyelesaian baik," katanya.

Masalah perbatasan perairan Ambalat kembali mencuat setelah Kementerian Luar Negeri Malaysia merubah nama perairan tersebut menjadi Laut Sulawesi.

Malayasia menolak menyebut perairan tersebut dengan nama blok Ambalat seperti yang digunakan Indonesia.

Selain itu Malayasia juga mempertahankan klaim atas Blok Ambalat sesuai Peta Baru Malaysia yang disusun pada 1979.

"Kementerian Luar Negeri menekankan setiap terminologi harus digunakan dengan tepat dan merefleksikan posisi kedaulatan Malaysia dan hak hukum atas wilayah terkait," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia dikutip Bernama, Selasa (5/8/2025).

Kasus Ambalat

Sejarah konflik Ambalat antara Malaysia dengan Indonesia terjadi sejak tahun 60-an.

Dinamakan Blok Ambalat, wilayah laut seluas 15.235 km⊃2; di Laut Sulawesi atau Selat Makassar, yang kaya akan cadangan minyak dan gas bumi.

Indonesia dan Malaysia menandatangani Perjanjian Tapal Batas Landas Kontinen pada 27 Oktober 1969 pada 27 Oktober 1969.

Berdasarkan perjanjian ini, Blok Ambalat diakui sebagai wilayah Indonesia

Malaysia mengeluarkan peta baru yang memasukkan Blok Ambalat ke dalam wilayahnya yang memasukkan Blok Ambalat ke dalam wilayahnya

Indonesia menolak peta tersebut ketegangan hubungan, memicu ketegangan ketegangan.

Terjadi ketegangan militer (2005–2009) dimana kedua negara sempat mengerahkan kapal perang dan patroli laut di wilayah pertahanan.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved