Senin, 29 September 2025

Cuaca Ekstrem

Peringatan Cuaca Ekstrem BMKG Pekan Ini, Waspadai Banjir dan Karhutla

BMKG mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia. 

https://www.bmkg.go.id/
CUACA EKSTREM BMKG - Gambar diunduh dari laman BMKG pada Minggu (3/8/2025). BMKG mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem pekan ini, waspadai banjir dan Karhutla. 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia. 

Berdasarkan hasil analisis cuaca terkini, Indonesia tengah menghadapi dua ancaman besar secara bersamaan: meningkatnya risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa wilayah kering, serta potensi hujan lebat yang dapat memicu bencana hidrometeorologi di daerah lainnya.

BMKG merupakan lembaga pemerintah non-kementerian yang bertugas menyelenggarakan pengamatan, analisis, dan layanan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika. 

Informasi yang mereka keluarkan menjadi acuan penting dalam mitigasi bencana dan pengambilan keputusan kebijakan publik.

Hotspot Karhutla Meningkat Tajam

Data pantauan satelit Himawari-9 per 30 Juli 2025 menunjukkan lonjakan signifikan jumlah titik panas (hotspot) dengan tingkat kepercayaan tinggi. 

Tercatat 22 titik di Kalimantan, 9 titik di Sumatra, dan 2 titik di Sulawesi. 

Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan pekan sebelumnya, dan menjadi sinyal serius terhadap meluasnya potensi karhutla, khususnya di Kalimantan dan Sumatra.

Ancaman Lain: Hujan Lebat dan Angin Kencang

Sementara itu, wilayah lain di Indonesia justru dibayangi oleh cuaca ekstrem berupa hujan deras. 

Curah hujan tinggi tercatat di Atang Sanjaya, Bogor (186.0 mm), dan Kuantan Tengah, Riau (133.2 mm). 

Baca juga: Prakiraan Cuaca Palangkaraya 4 Agustus 2025: Hujan Lebat di Siang Hari

Beberapa daerah lainnya seperti Bengkulu dan Kalimantan Barat juga mengalami hujan dengan intensitas sedang. 

Fenomena ini disebabkan oleh kondisi dinamika atmosfer, seperti aktifnya Gelombang Rossby Ekuator serta sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Sumatra.

BMKG juga mencatat adanya potensi pembentukan awan hujan dalam sepekan ke depan akibat kombinasi berbagai faktor atmosfer global, regional, dan lokal seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), Kelvin Wave, hingga daerah konvergensi dan konfluensi angin.

Prospek Cuaca Sepekan ke Depan

Periode 1–3 Agustus 2025:

  • Cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kep. Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.
  • Hujan lebat berstatus Siaga berpotensi terjadi di Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, dan Sulawesi Barat.
  • Potensi angin kencang di Maluku dan Papua Selatan.

Periode 4–7 Agustus 2025:

  • Cuaca di Indonesia umumnya didominasi cerah berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.
  • Status Siaga hujan lebat masih berlaku di Kepulauan Bangka Belitung, Sulawesi Barat, dan Maluku.
  • Potensi angin kencang menurun.

Di samping itu, peningkatan kecepatan angin permukaan lebih dari 25 knot terpantau di sejumlah perairan seperti Laut Cina Selatan, Samudra Hindia selatan Jawa, dan Laut Filipina. 

Hal ini berpotensi menyebabkan gelombang tinggi dan membahayakan aktivitas pelayaran.

Imbauan BMKG untuk Masyarakat

Menghadapi kondisi cuaca yang kontras ini, BMKG mengimbau masyarakat dan instansi terkait untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap:

  • Kebakaran hutan dan lahan, terutama di wilayah kering seperti Kalimantan dan Sumatra.
  • Banjir, tanah longsor, dan angin kencang, khususnya di wilayah yang diprediksi diguyur hujan lebat.
  • Cuaca panas dan paparan sinar UV tinggi, tetap gunakan tabir surya dan jaga hidrasi tubuh.
  • Gelombang laut tinggi, waspadai kegiatan pelayaran dan perikanan di perairan berisiko.

(Tribunnews.com/Widya)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan