Peringatan Hari Kanker Paru Sedunia pada 1 Agustus, Simak Sejarahnya
Hari Kanker Paru Sedunia (World Lung Cancer Day) diperingati setiap tanggal 1 Agustus, simak sejarahnya dan gejala penderita kanker paru.
TRIBUNNEWS.COM - Setiap tanggal 1 Agustus, dunia memperingati Hari Kanker Paru Sedunia (World Lung Cancer Day).
Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global akan bahaya kanker paru-paru, pentingnya deteksi dini, serta dukungan bagi para penyintas dan keluarga yang terdampak penyakit ini.
Kanker paru merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi akibat kanker di dunia, namun kesadaran tentang gejalanya masih tergolong rendah.
Melalui Hari Kanker Paru Sedunia, diharapkan masyarakat lebih memahami pentingnya gaya hidup sehat dan langkah pencegahan sejak dini.
Peringatan ini berperan penting untuk membantu mengedukasi masyarakat tentang kanker paru-paru dan mendorong aksi kolektif untuk melawannya.
Sejarah Hari Kanker Paru Sedunia
Hari Kanker Paru-paru Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 1 Agustus untuk meningkatkan kesadaran terhadap masalah kanker paru-paru dan memperkuat kebutuhan akan lebih banyak pendanaan penelitian kanker paru-paru.
Melansir laman resmi dr. Belal Bin Asaf Ahli Bedah Toraks, Hari Kanker Paru Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2012, berkat upaya Forum Masyarakat Pernapasan Internasional (FIRS) dan berbagai organisasi advokasi pasien.
Tujuan mereka adalah untuk menyoroti dampak serius kanker paru-paru dan meluruskan kesalahpahaman umum seputar penyakit ini.
Dikutip dari National Today, pertama kali dideskripsikan oleh dokter pada awal abad ke-19, kanker paru-paru merupakan penyakit yang sangat langka untuk waktu yang sangat lama.
Sekitar 150 tahun yang lalu, orang-orang hanya mendengar tentang penyakit ini, dan penelitian menunjukkan kurang dari 1 persen hingga 2 persen populasi menderitanya.
Baca juga: Semua Orang Berisiko Terinfeksi Hepatitis B: Berikut Penyebab dan Jadwal Vaksinasinya
Beralih ke abad berikutnya, skenarionya berubah total.
Meskipun masih jarang pada awal abad ke-20, pada akhirnya, penyakit ini menjadi penyebab utama kematian akibat kanker pada pria di lebih dari 25 negara.
Tidak seorang pun tahu bagaimana ini terjadi dan apa yang menyebabkan peningkatan penyakit ini.
Sebuah buku pegangan ilmiah penting yang ditulis pada tahun 1930-an berjudul Springer Handbook of Special Pathology menyebutkan bahwa peningkatan ini bisa jadi merupakan akibat langsung dari udara yang semakin tercemar, frekuensi lalu lintas yang lebih tinggi, dan bahkan peningkatan paparan gas selama Perang Dunia I.
Namun, buku pegangan ini, seperti banyak buku pegangan lainnya, tidak dapat menjelaskan mengapa kanker paru-paru juga meningkat di negara-negara tanpa faktor-faktor di atas.
Merokok juga diduga sebagai faktor, tetapi tidak ada perhatian khusus yang diberikan untuk mempelajari teori ini.
Baru ketika studi yang dilakukan pada tahun 1940-an dan 1950-an menunjukkan bukti kuat yang menghubungkan kanker paru-paru dengan merokok, orang-orang menyadari efek buruk nikotin dan tembakau.
Sayangnya bagi dunia, kanker paru-paru tidak hanya disebabkan oleh satu hal saja.
Paparan jangka panjang (melalui udara) terhadap semua bahan karsinogenik di antaranya gas radon, uranium, dan asbes juga berperan dalam perkembangan kanker paru-paru.
Pada abad ke-21, penyakit yang berhubungan dengan kanker paru-paru sudah umum dan dengan cepat menggeser jenis kanker lain dalam daftar kematian.
Dengan tren peningkatan ini, muncul pula peningkatan kesadaran akan kanker paru-paru dan penyebabnya.
Baca juga: Gangguan Tiroid Bisa Dikenali Sejak Dini, Begini Cara Deteksi dan Pemeriksaannya
Apa Itu Kanker Paru?
Dikutip dari laman Kemenkes, biasanya kanker paru akan sangat mudah terjadi kepada seseorang yang sering terpapar dengan asap rokok, baik perokok aktif maupun perokok pasif.
Kanker paru juga mudah menyerang masyarakat yang bekerja dengan asbes, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan paparan oven arang.
Menurut pengertiannya, kanker paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan, terutama asap rokok.
Siapa pun dapat didiagnosis, dan dalam banyak kasus, terdeteksi terlambat, sehingga pengobatannya menjadi lebih sulit.
Itulah mengapa mendeteksi kanker paru-paru sejak dini sangatlah penting.
Gejala Kanker Paru
Tahap awal, kanker paru-paru tidak menyebabkan gejala apapun.
Pada tahap tertentu, gejala kanker paru-paru akan muncul sebagai berikut:
- Sakit kepala
- Berat tubuh menurun
- Kehilangan selera makan
- Suara menjadi serak
- Perubahan pada bentuk jari, yaitu ujung jari menjadi cembung
- Pembengkakan pada muka atau leher
- Batuk berkelanjutan dan bertambah parah, hingga akhirnya mengalami batuk darah.
- Mengalami sesak napas dan rasa nyeri di dada.
Dengan mengetahui dan memahami gejala diatas, diharapkan dapat segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdeekat.
Hal ini dilakukan agar pasien bisa mendapatkan penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan, sehingga gejala kanker paru tidak bertambah lebih parah.
(Tribunnews.com/Latifah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.