Anak-anak di Wilayah Krisis, Tertinggal, Terdepan dan Terluar Kini Dijangkau Pemenuhan Haknya
Anak hidup di tengah krisis menghadapi kelaparan, kekerasan, dan keterbatasan akses pendidikan.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak hidup di tengah krisis menghadapi kelaparan, kekerasan, dan keterbatasan akses pendidikan.
Country Manager Human Initiative Australia, Arif Taufiq, menilai para siswa membutuhkan akses yang setara di tengah keterbatasan.
“Anak-anak adalah investasi hati dan nilai. Jika kita abai, maka hilanglah kemanusiaan itu sendiri,” ujar Arif Taufiq, melalui keterangan tertulis, Kamis (31/7/2025).
Dirinya menegaskan setiap anak layak tumbuh dengan perlindungan, pendidikan, dan rasa aman.
Pihaknya melakukan aksi-aksi nyata yang menyasar anak-anak di wilayah 3T dan zona krisis.
"Dunia tidak bisa terus-menerus mengecewakan anak-anak. Kita harus membuktikan bahwa masih banyak orang dewasa yang mau mendengarkan, mendampingi, dan membela mereka," katanya.
Arif mendorong setiap pihak untuk bergeral memberikan perlindungan untuk anak-anak.
"Perlindungan anak bukanlah pilihan, melainkan fondasi dari masa depan dunia yang sehat, adil, dan penuh empati," pungkasnya.
Wilayah 3T adalah singkatan dari Tertinggal, Terdepan, dan Terluar — istilah yang digunakan pemerintah Indonesia untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang menghadapi tantangan pembangunan paling berat.
Penjelasan Singkat:
- Tertinggal: Wilayah dengan tingkat pembangunan rendah, infrastruktur minim, dan akses terbatas ke layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan.
- Terdepan: Wilayah yang berada di garis depan perbatasan negara, punya peran strategis dalam menjaga kedaulatan.
- Terluar: Wilayah yang letaknya jauh dari pusat pemerintahan, sering kali berupa pulau-pulau kecil atau daerah terpencil yang sulit dijangkau.
Permasalahan Umum di Wilayah 3T:
- Infrastruktur rusak atau belum tersedia (jalan, listrik, air bersih)
- Akses pendidikan dan kesehatan terbatas
- Tingkat kemiskinan tinggi
- Minimnya tenaga kerja terampil dan fasilitas publik
Pemerintah terus berupaya membangun wilayah 3T lewat program infrastruktur, pendidikan, dan digitalisasi. Misalnya, PLN menghadirkan listrik tenaga surya di sekolah terpencil, dan RS Apung melayani kesehatan di daerah pesisir.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Atalia Praratya Serukan Penguatan Perlindungan Anak Pasca Kasus Kekerasan AMK |
![]() |
---|
Pemilik Kos Ungkap Kronologi Temuan Jasad Irnakulata: Tertutup Selimut, Teman Menangis |
![]() |
---|
Pelaku Kekerasan Terhadap Anak Perempuan di Jaksel Ternyata Pasangan Sesama Jenis Ibu Korban |
![]() |
---|
Kuota Beasiswa Pemuda Tangguh 2025 Surabaya Naik Signifikan, Bukti Komitmen Pemerataan Pendidikan |
![]() |
---|
Kronologis Perempuan Muda Asal Bogor Dijebak Nikah dengan WN Arab Saudi: Awalnya Disebut Taaruf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.