Selasa, 30 September 2025

20 Link Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025, Lengkap dengan Cara Buat dan Unggah di Media Sosial

Simak kumpulan link twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025, lengkap dengan sejarahnya.

Kolase Tribunnews/twibbonize
HARI BAKTI TNI - Kolase twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025 diambil dari laman twibbonize pada Selasa (29/7/2025). Simak kumpulan link twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025, lengkap dengan sejarahnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Hari Bakti Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) diperingati setiap tanggal 29 Juli. 

Tahun ini merupakan peringatan Hari Bakti ke-78 TNI AU

Peringatan nasional ini merupakan momentum untuk mengingat dua peristiwa penting yaitu serangan udara TNI AU terhadap daerah pendudukan Belanda dan gugurnya pelopor TNI. 

Mengutip akun Instagram Komando Operasi Udara II (Koopsud II), peringatan Hari Bakti ke-78 TNI AU mengusung tema "Dengan Meneladani Semangat Juang Para Pendahulu, TNI AU Siap Mewujudkan Angkatan Udara yang Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis Menuju Indonesia Maju"

Salah satu cara untuk menyemarakkan peringatan ini adalah dengan membuat dan membagikan twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025. 

20 Link Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025

Tribunnews.com telah merangkum kumpulan link twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025 sebagai berikut:

  1. Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025: Link
  2. Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025: Link
  3. Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025: Link
  4. Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025: Link
  5. Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025: Link
  6. Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025: Link
  7. Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025: Link
  8. Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025: Link
  9. Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025: Link
  10. Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025: Link
  11. Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025: Link
  12. Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025: Link
  13. Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025: Link
  14. Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025: Link
  15. Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025: Link
  16. Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025: Link
  17. Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025: Link
  18. Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025: Link
  19. Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025: Link
  20. Twibbon Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025: Link

Cara Buat Twibbon

Berikut ini cara buat Twibbon:

  1. Klik salah satu link twibbon di atas atau kunjungi laman twibbonize.com untuk desain lainnya;
  2. Pada kolom pencarian laman Twibbonize, ketik 'Hari Bakti ke-78 TNI AU 2025';
  3. Laman akan menampilkan berbagai desain twibbon, pilih sesuai keinginan Anda;
  4. Kemudian, pilih foto Anda dari galeri smartphone;
  5. Sesuaikan posisi foto dengan twibbon;
  6. Jika sudah sesuai, klik download.

Baca juga: Hari Bakti TNI Angkatan Udara Diperingati 29 Juli, Berikut Sejarah, Tema, dan Ucapannya Tahun 2025

Cara Bagikan Twibbon di Media Sosial

Anda dapat membagikan gambar Twibbon yang telah dibuat di berbagai media sosial seperti Instagram, WhatsApp, Facebook, dan Twitter. 

Caranya, buka salah satu media sosial Anda lalu unggah gambar Twibbon.

Anda juga dapat memberi caption pada unggahan gambar Twibbon tersebut.

Sejarah Hari Bakti TNI AU

Mengutip laman resmi TNI AU, Hari Bakti TNI AU berkaitan dengan dua peristiwa yang terjadi dalam satu hari, tepatnya pada 29 Juli 1947 dimana TNI AU mengorbankan nyawa untuk menjaga kemerdekaan Indonesia.

Peristiwa pertama yakni serangan udara TNI ke daerah pendudukan Belanda.

Kedua, gugurnya pelopor TNI. 

1. Serangan Udara TNI ke Pendudukan Belanda

Pada awalnya, Belanda melanggar perjanjian Linggarjati. 

Belanda mengkhianati perjanjian untuk menyelesaikan konflik antara Indonesia dan Belanda dengan meninggalkan hubungan diplomatik dan mengambil tindakan militer.

Agresi Belanda I terjadi pada 21 Juli 1947. 

Belanda menyerang banyak tempat, termasuk beberapa pangkalan udara. 

Serangan Belanda terhadap Pangkalan Udara Maguwo Yogyakarta, yang dianggap sebagai pusat kekuatan udara Republik Indonesia, gagal karena cuaca buruk.

Selanjutnya, Belanda melakukan serangan ke beberapa pangkalan udara lain, termasuk Pangkalan Udara Panasan Solo, Maospati Madiun, Bugis Malang, Pandanwangi Lumajang, Gorda Banten, Kalijati Subang, Cibeureum Tasikmalaya, dan Pangkalan Udara Gadut Bukittinggi di Sumatera Barat.

Pemimpin TNI AU pun marah atas tindakan Belanda dan merencanakan serangan balasan. 

Pada pagi hari pada tanggal 29 Juli, tiga kadet penerbang TNI AU, Kadet Mulyono, Kadet Suharnoko Harbani, dan Kadet Sutarjo Sigit, menggunakan dua pesawat, satu Guntei dan dua Cureng.  

Mereka berhasil mengebom kubu pertahanan Belanda di tiga lokasi yaitu Ambarawa, Salatiga, dan Semarang.

Ketiganya kembali ke Pangkalan Udara Maguwo sebelum pukul enam pagi setelah melakukan pengoboman. 

Semangat juang dan kepercayaan diri Indonesia meningkat sebagai akibat dari serangan udara ini, sementara Belanda mengalami hal yang sebaliknya.

2. Gugurnya Pelopor TNI

Belanda kemudian membalas serangan pagi buta TNI AU

Pada sore harinya, Pesawat Dakota VT-CLA, yang diberikan oleh Palang Merah Malaya kepada Palang Merah Indonesia, ditembak oleh dua pesawat pemburu P-40 Kitty Hawk Belanda.

Dilaporkan bahwa pesawat Dakota VT-CLA berangkat dari Singapura pada pukul 13.00 siang menuju Pangkalan Udara Maguwo. 

Setelah penerbangan selama tiga jam, pesawat yang dipiloti oleh Alexander Noel Constantine bersiap untuk mendarat di lapangan terbang Maguwo.

Dua pesawat P-40 Kitty Hawk tiba-tiba muncul dan memberondong dengan senapan mesin tanpa peringatan saat roda-roda pendaratan baru saja keluar. 

Tembakan di mesin sebelah kiri pesawat Dakota VT-CLA membuatnya oleng. 
Sebelum jatuh ke tanah, sayap sempat menghantam pohon dan jatuh di pematang sawah desa.

Akibat insiden tersebut, seluruh awak dan penumpang lainnya gugur, mereka adalah:

  • Alexander Noel Costantine (pilot kebangsaan Australia), 
  • Ny. A.N. Constantine, Roy Hazelhurst (co pilot), 
  • Bhida Ram (juru tehnik), 
  • Komodor Muda Udara Prof. Dr. Abdulrachman Saleh, 
  • Komodor Muda Udara A. Adisutjipto, 
  • Opsir Muda Udara Adi Soemarmo Wirjokusumo, Zainal Arifin. 

Satu-satunya penumpang yang selamat adalah Abdulgani Handonotjokro.

Peristiwa gugurnya pada tokoh dan perintis TNI AU kemudian diperingati sebagai Hari Berkabung AU RI sejak 29 Juli 1955. 

Kemudian sejak 29 Juli 1962, untuk mengenang dan mengabadikan peristiwa tersebut, diubah menjadi ‘Hari Bhakti TNI AU’.

(Tribunnews.com/Nurkhasanah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved