Furnitur Cerdas dan Daycare Digital, Dua Inovasi Mahasiswa Indonesia Siap Bertarung di Level Dunia
Inovasi yang lolos ke panggung internasional adalah Charing Cub dari Universitas Diponegoro, sistem daycare digital yang mendukung pengasuhan anak
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pekan Inovasi Nasional 2025 yang digelar di Universitas Mercu Buana Pejaten tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas mahasiswa dari berbagai kampus, tetapi juga melahirkan inovasi yang siap bersaing di kancah global.
Dua inovasi unggulan berhasil meraih predikat grand prize dan akan mewakili Indonesia di ajang Indonesia Inventors Day (IID) 2025, sebuah kompetisi internasional yang digelar oleh Indonesia Innovation Promotion Association (INNOPA). Acara tersebut rencananya akan berlangsung pada November 2025 di SMESCO Jakarta.
Kedua inovasi yang lolos ke panggung internasional adalah: Charing Cub dari Universitas Diponegoro, sebuah sistem daycare digital yang mendukung pola pengasuhan anak berbasis keluarga dan MultiSeat karya mahasiswa Universitas Mercu Buana, berupa furnitur multifungsi yang dirancang untuk mengoptimalkan ruang sekaligus meningkatkan produktivitas.
Baca juga: Miliki Fasilitas Lengkap, Pegadaian Dukung Peningkatan Inovasi dan Kreativitas Mahasiswa Lewat TGCL
Keduanya dinilai unggul dalam aspek kebermanfaatan, orisinalitas, dan potensi implementasi di masyarakat.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Syamaidzar dari INNOPA serta Dafit Feriyanto, M.Eng., Ph.D., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Mercu Buana.
Pekan Inovasi Nasional 2025 digelar pada 2–3 Juli 2025 di Aula Rektorat Universitas Mercu Buana, Jakarta, sebagai bagian dari perayaan 40 Tahun Universitas Mercu Buana yang mengusung tema “Unggul dan Bereputasi Internasional.”
Ajang ini menjadi wadah bagi lebih dari 100 mahasiswa dari 14 perguruan tinggi di Indonesia untuk saling bertukar ide dan menghadirkan solusi nyata atas berbagai tantangan di masyarakat. Partisipasi datang dari beragam kampus, termasuk Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Negeri Malang, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, hingga Universitas Al Azhar Indonesia.
“Ajang ini kami harapkan menjadi pemicu semangat mahasiswa untuk menjawab tantangan nyata melalui inovasi,” ujar Rektor Universitas Mercu Buana, Prof. Dr. Ir. Andi Adriansyah, M.Eng., saat membuka kegiatan.
88 Medali dan 5 Inovasi Menuju HKI
Sebagai bentuk apresiasi, panitia menganugerahkan total 88 medali kepada peserta, terdiri dari: 30 Medali Emas; 30 Medali Perak; 28 Medali Perunggu.
Tak hanya itu, lima karya terpilih juga telah diajukan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) untuk memperoleh perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), sebagai bagian dari langkah awal hilirisasi inovasi ke industri.
Menurut Adhy Purnama, Subkoordinator Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat LLDIKTI Wilayah III, ajang seperti ini memainkan peran penting dalam membentuk ekosistem inovasi yang berkelanjutan di lingkungan perguruan tinggi.
Baca juga: Mendikbudristek: Kreativitas Mahasiswa Vokasi Telah Dimanfaatkan di Luar Negeri
“Inovasi bukan hanya soal hasil akhir, tapi juga proses panjang yang memerlukan dukungan lintas sektor, termasuk dunia kampus,” ujarnya.
Selain kompetisi, kegiatan ini juga dirangkai dengan sesi diskusi antarperguruan tinggi dan dosen pembimbing, sebagai ruang bertukar praktik baik dalam pendidikan inovasi dan kewirausahaan teknologi.
Rektor Andi Adriansyah memastikan bahwa kegiatan serupa akan menjadi agenda tahunan sebagai bagian dari misi kampus untuk membina generasi inovatif yang berpijak pada kebutuhan nyata masyarakat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.