Menuju NZE 2060, Indonesia Perkuat Komitmen Iklim Lewat Kolaborasi
146 dari 195 negara yang hadir di COP26 telah sepakat menjaga kenaikan suhu bumi tidak lebih dari 1,5°C dan mengurangi emisi secara signifikan
Penulis:
Glery Lazuardi
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon semakin nyata. Seiring dengan upaya global menekan laju perubahan iklim, Indonesia memperkuat posisinya menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, sebagaimana ditegaskan dalam Conference of the Parties (COP26) di Glasgow, Skotlandia.
Sebanyak 146 dari 195 negara yang hadir di COP26 telah sepakat menjaga kenaikan suhu bumi tidak lebih dari 1,5°C dan mengurangi emisi secara signifikan. Mereka mewakili 88 persen total emisi global.
Indonesia, melalui pernyataan Utusan Khusus untuk Aliansi Global Blended Finance (GBF), Mari Elka Pangestu, menegaskan target nasional untuk mencapai emisi nol bersih pada 2060 atau lebih cepat.
Baca juga: Tekan Emisi Karbon, Pertamina Patra Niaga Kelola Desa Energi Berdikari
Strategi ini diperkuat melalui penyusunan Strategi Jangka Panjang Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim Pembangunan (LTS-LCCR) serta pembaruan Nationally Determined Contribution (NDC) yang melibatkan konsultasi berbagai pihak.
Komitmen ini bukan sekadar wacana. Langkah konkret ditunjukkan melalui kolaborasi strategis BCA dan DHL Express Indonesia lewat program GoGreen Plus, sebuah inovasi pengurangan emisi karbon di sektor logistik.
“Keberlanjutan merupakan prioritas utama bagi para mitra kami, termasuk institusi keuangan,” ujar Ahmad Mohamad, Senior Technical Advisor DHL Express Indonesia, Selasa (15/7/2025).
Sementara itu, Tjoe Henny, EVP International Banking Division BCA menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk nyata integrasi nilai hijau dalam pelayanan.
“Inisiatif ini tidak hanya berkontribusi terhadap penurunan emisi nasional, tetapi juga menciptakan nilai jangka panjang berkelanjutan bagi nasabah dan seluruh pemangku kepentingan,” jelasnya.
Program GoGreen Plus memungkinkan pelanggan mengurangi emisi logistik melalui pemanfaatan Sustainable Aviation Fuel (SAF) dengan sistem book & claim.
Baca juga: Tekan Emisi Karbon, Pemerintah Dorong Penerapan Prinsip Industri Hijau di Seluruh Sektor
Meskipun pengiriman tidak langsung memakai SAF, dampak lingkungannya tetap dialokasikan kepada pelanggan.
SAF memiliki potensi besar karena mampu memangkas hingga 80 persen emisi karbon dibandingkan bahan bakar jet konvensional.
Dukung Pelabuhan Ramah Lingkungan, Investor Tinjau Pembangunan Fasilitas OPS PT EPI di Tanjung Priok |
![]() |
---|
Industri Nasional Didorong Ikut Serta Percepat Transisi Menuju Ekonomi Hijau |
![]() |
---|
Kemenperin Uji Teknologi CCU, Bisa Tangkap 65 Persen Emisi CO2 Industri |
![]() |
---|
Pilot Project Dekarbonisasi Petrokimia Gresik dan Kemenperin Jadi Terobosan Baru Industri Hijau |
![]() |
---|
Purnomo Yusgiantoro: Emisi Karbon Indonesia Bisa Turun Hingga 40 Persen lewat Dukungan Internasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.