Senin, 6 Oktober 2025

75 Tahun Kardinal Suharyo Diabadikan dalam Buku Litani Sahaja, Ini Maknanya 

Buku ini merupakan ungkapan syukur yang mendalam atas 75 tahun perjalanan hidup dan panggilan hidup Romo Kardinal.

HO/Ist
KARDINAL SUHARYO - Uskup Agung Jakarta sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Atma Jaya, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, pada peluncuran buku “Litani Sahaja: 75 Tahun Kardinal Suharyo” di Ballroom Yustinus, Kampus Semanggi, Unika Atma Jaya. (HO/Unika Atma Jaya) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Atma Jaya bersama Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya meluncurkan buku "Litani Sahaja: 75 Tahun Kardinal Suharyo" di Ballroom Yustinus, Kampus Semanggi, Unika Atma Jaya. 

Kegiatan ini digelar untuk memperingati ulang tahun ke-75 Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo, Uskup Agung Jakarta sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Atma Jaya.

Buku ini merupakan ungkapan syukur yang mendalam atas 75 tahun perjalanan hidup dan panggilan hidup Romo Kardinal.

Sekaligus 15 tahun kebersamaan beliau dalam mendampingi Yayasan Atma Jaya sebagai Ketua Dewan Pembina.

Judul “Litani Sahaja” sendiri dipilih karena mencerminkan karakter khas Romo Kardinal. 

"Litani" adalah bentuk doa yang penuh pengulangan, bukan sebagai rutinitas kosong, tapi sebagai ikhtiar spiritual yang terus mengakar. "Sahaja" berarti sederhana. 

Dua kata ini menggambarkan kehidupan Romo Kardinal yang konsisten dan tidak mencari sorotan, namun berdampak besar bagi banyak orang. 

Dalam setiap tindakan yang diulang seperti bertemu umat, memimpin misa, menyapa dengan rendah hati terkandung spiritualitas litani yang sederhana.

Romo Ignatius Kardinal Suharyo, Uskup Agung Jakarta, menyampaikan bahwa di usianya yang ke-75 tahun, segala sesuatu yang ia lakukan adalah demi kebaikan Gereja, bangsa, dan tanah air.

"Ini adalah panggilan yang saya terima dan jalani dengan syukur, meski dengan segala keterbatasan manusiawi," ungkap Kardinal Suharyo melalui keterangan tertulis, Selasa (15/7/2025).

Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Atma Jaya, Linus M. Setiadi menyampaikan bahwa buku ini bukanlah biografi, melainkan galeri visual.

Ide menyusun buku ini lahir dari keinginan untuk menghadirkan sesuatu yang istimewa bagi momen yang istimewa pula.

“Buku ini adalah bentuk syukur kami kepada Romo Kardinal. Namun dengan caranya sendiri, buku ini juga menjadi kado dari beliau untuk kita semua," tuturnya.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Sumber Daya Manusia Unika Atma jaya, Dr. Yohanes Eko Adi Prasetyanto, S.Si, menyatakan bahwa kehadiran buku ini menjadi penanda penting bagi perjalanan institusi, terutama dalam meneladani nilai-nilai yang dihidupi oleh Romo Kardinal. 

"Melalui buku ini, kita diajak untuk meneladani nilai-nilai hidup yang beliau jalani ‘kesederhanaan, kesetiaan, dan pelayanan penuh makna’ yang sejalan dengan semangat kami dalam membentuk insan yang unggul, berintegritas, dan mengabdi bagi sesama," jelasnya.

Sebagai coffee table book, Litani Sahaja menghadirkan rangkaian foto dari berbagai masa dan tempat yang merekam jejak pelayanan Romo Kardinal, mulai dari Paroki Bintaran di Yogyakarta, Keuskupan Agung Semarang, hingga Keuskupan Agung Jakarta. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved