Gunung Lewotobi Meletus hingga Banjir di Jakarta, Bencana Alam 24 Jam Terakhir
Dua bencana alam melanda Indonesia dalam 24 jam terakhir di NTT, Jakarta hingga NTB.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua bencana alam melanda Indonesia dalam 24 jam terakhir.
Yakni letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur terasa hingga Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin (7/7/2025) malam.
Dan banjir yang terjadi di Jakarta dan wilayah sekitarnya.
Sementara Kota Mataram di Nusa Tenggara Barat (NTB) juga dilanda banjir besar.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Mataram dan Lombok Barat, Rumah Terendam dan Mobil Hanyut
Gunung Lewotobi Meletus
Status Gunung Lewotobi kini ditetapkan pada Level IV (Awas).
Dua bandara yakni Bandara Larantuka dan Bandara Maumere harus ditutup sementara akibat dampak sebaran abu.
Erupsi ini disertai kolom abu pekat menjulang tinggi ke angkasa hingga kurang lebih 18.000 meter di atas puncak atau sekitar 19.584 meter di atas permukaan laut kemarin.
Teramati pula endapan lava menjalar ke arah barat–barat laut sejauh kurang lebih 3.800 meter dan ke arah timur laut sejauh kurang lebih 4.340 meter dari pusat erupsi.
Berdasarkan catatan data seismograf, erupsi terekam dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi 6 menit 26 detik.
Secara visual, dari erupsi terlihat kolom abu berwarna kelabu hingga hitam ini condong ke arah utara, timur laut dan barat laut.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan erupsi ini telah berdampak langsung ke beberapa desa di Kecamatan Wulanggitang seperti Desa Nawakote, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru dan Pululera.
Di wilayah tersebut, abu vulkanik dilaporkan turun dengan intensitas yang bervariasi.
Belum dilaporkan adanya korban jiwa maupun kerugian material. Pendataan masih terus dilakukan oleh BPBD setempat.
Saat erupsi berlangsung, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 kilometer, serta 7 kilometer di sektor barat daya hingga timur laut dari pusat erupsi.
Warga sempat panik dan keluar rumah. Mereka mengira sedang terjadi gempa.
"Dentumannya sangat terasa, rumah sempat getar, kami kira sedang terjadi gempa," ujar Paul Piane (20) warga Maumere.
Menurutnya, letusan kali ini sangat dahsyat dari sebelumnya, karena terasa hingga Sikka.
Banjir di Jakarta
Dalam 24 jam terakhir banjir belum reda di wilayah DKI Jakarta.
Hingga Selasa (8/7/2025) pagi ini sekitar pukul 06.00 WIB, air masih menggenang di 46 rukun tetangga (RT).
Hal itu berdasarkan laporan terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.
Ketinggian air yang menggenangi permukiman warga bervariasi, mulai dari 30 cm hingga 130 cm, akibat curah hujan tinggi serta luapan beberapa sungai.
Selain itu, sejumlah ruas jalan tergenang dan ratusan warga mengungsi ke beberapa titik posko yang telah disiapkan pemerintah.
Ratusan warga Jakarta yang terdampak juga mengungsi ke posko-posko sementara yang tersebar di sejumlah titik.
Tak hanya menerjang perumahan, sejumlah ruas jalan pagi ini juga masih tergenang.
Pihak BPBD DKIJakarta terus melakukan pemantauan serta penanganan di lokasi-lokasi terdampak.
Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, serta disarankan untuk menghindari ruas jalan yang masih tergenang demi keamanan dan kelancaran mobilitas.
Informasi terkini dapat diakses melalui kanal resmi BPBD dan TMC Polda Metro Jaya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.