UMM Beri Kesempatan Mahasiswa Belajar di Eropa lewat Program Beasiswa Erasmus
Lewat program ini, mahasiswa, dosen, serta staf UMM berkesempatan untuk mengikuti kegiatan akademik di berbagai universitas di Uni Eropa.
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus berkomitmen dalam menguatkan internasionalisasinya lewat program beasiswa Erasmus yang telah berjalan sejak 2009.
Lewat program ini, mahasiswa, dosen, serta staf berkesempatan untuk mengikuti kegiatan akademik di berbagai universitas di Uni Eropa. Beasiswa ini juga membuka peluang besar bagi mahasiswa UMM untuk bisa pergi ke eropa, belajar di sana, dan mengikuti program pertukaran mahasiswa.
Wakil Rektor IV Bidang Riset, Pengabdian, dan Kerja Sama, Muhamad Salis Yuniardi, M.Psi, PhD. menjelaskan bahwa program ini sepenuhnya didanai oleh Uni Eropa dan dibuka secara berkala.
Dengan skema kerja sama university to university (U2U), Erasmus memungkinkan mobilitas akademik berbasis proposal dan kesepakatan antara UMM dan mitra luar negeri yang mencakup 15 kampus dari berbagai negara anggota Uni Eropa.
“Kita menyusun proposal bersama dengan kampus mitra di Eropa. Kalau disetujui, kita baru bisa implementasikan mobilitasnya. Skemanya ada tiga: student mobility untuk mahasiswa, teaching mobility untuk dosen, dan training mobility untuk staf. Semua kegiatan tersebut bersifat fully funded, mencakup biaya perjalanan, akomodasi, biaya hidup, dan bahkan asuransi,” ujarnya.
Baca juga: Sekber KIB Gelar Diskusi Publik dengan UMM Malang: Jangan Keliru Kelola BUMN
Penyelenggaraan Erasmus biasanya dilakukan satu hingga dua kali setahun, bergantung pada besarnya dana hibah yang diperoleh. Setelah mendapatkan pendanaan, International Relations Office (IRO) UMM akan membuka pendaftaran secara terbuka. Proses seleksi dilakukan dengan sistem dua tahap, yakni seleksi administrasi dan wawancara. Mahasiswa yang lolos kemudian diajukan ke universitas mitra untuk seleksi akhir.
“Kami umumkan lewat media sosial dan website. Mahasiswa mengisi formulir, upload dokumen seperti CV, motivation letter, dan transkrip. Setelah itu, kita seleksi administrasi, baru interview. Kalau lolos, baru kita kirimkan kandidat ke luar negeri,” ujarnya.
Negara dan institusi tujuan ditentukan oleh UMM sesuai prioritas dan jaringan kerja sama yang sudah dibangun. Strategi ini bertujuan memberi akses merata kepada seluruh program studi agar tidak ada fakultas yang tertinggal. Dengan adanya beasiswa Erasmus ini IRO ingin semua prodi punya kesempatan yang sama. Bukan hanya untuk Fakultas Ekonomi atau Teknik, tapi juga Ilmu Sosial, Pertanian, bahkan Keperawatan.
“Durasi studi dalam program Erasmus adalah satu semester atau sekitar tiga hingga empat bulan. Mahasiswa mengikuti kelas sesuai perjanjian credit transfer, sehingga mata kuliah yang diambil di luar negeri tidak perlu diulang di UMM. Kalau sudah dapat nilai dari kampus mitra, nanti tinggal kita konversi. Jadi nggak nambah masa studi,” jelas Salis.
Lebih dari sekadar pertukaran akademik, Erasmus memberikan pengalaman internasional yang memperluas wawasan, jejaring global, dan kemampuan berpikir kritis. Mahasiswa juga dituntut untuk beradaptasi dengan sistem pendidikan baru, lingkungan multikultural, dan penggunaan bahasa asing. Banyak dari mereka yang pulang jadi lebih mandiri, berani, dan punya cara pandang yang berbeda terhadap dunia. Itu nilai tambah yang tidak semua program bisa berikan.
“Sejauh ini, UMM telah mengirim 162 peserta sejak program ini dimulai. Saat ini, dua mahasiswa masih menjalani studi di Portugal dan Spanyol, dan satu lagi akan berangkat ke Spanyol pada September mendatang,” tambahnya.
Ia berharap program ini bisa terus dilanjutkan dan menjangkau lebih banyak mahasiswa UMM dari latar belakang program studi yang beragam. Harapan dari adanya program ini terus berlanjut dan lebih banyak mahasiswa tahu dan berani daftar. Ia mengatakan bukan hanya soal pergi ke luar negeri, tapi tentang membentuk cara berpikir global. (*)
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Sekber KIB Gelar Diskusi Publik dengan UMM Malang: Jangan Keliru Kelola BUMN |
![]() |
---|
Literasi Digital Membaik, Jelang Pemilu 2024 Diyakini Tak Bakal Banyak Informasi Hoaks |
![]() |
---|
Direktur ICJR Bilang Tidak Bisa Orang yang Meninggal Dijadikan Tersangka |
![]() |
---|
ICJR: Ketentuan Pidana Mati Dalam KUHP Baru Langkah yang Cukup Progresif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.