Minggu, 5 Oktober 2025

Pesta Gay di Puncak Bogor

Dengar Kabar Ada Pesta Gay, Dedi Mulyadi Bakal Rombak Kawasan Puncak Bogor Demi Perbaiki Citra

Dedi Mulyadi akan melakukan penataan ulang di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat setelah mendengar kabar pesta Gay yang digelar di wilayah itu

Tribunnews.com/Fersianus Waku
KEPALA DESA THR - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, saat ditemui seusai acara open house di kediaman Ketua MPR RI, Ahmad Muzani di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2025). Dedi Mulyadi kini menanggapi persoalan persta Gay di kawasan Puncak Bogor Jawa Barat, ia akan segera melakukan penataan ulang di wilayah itu. 

Mereka seluruhnya warga dari wilayah Jabodetabek.

"Ada 74 orang laki-laki dan satu orang perempuan dengan rentang usia antara 21 sampai 50 tahun."

"Seluruh pesertanya dari wilayah Jabodetabek," kata Hendra, Selasa (24/6/2025) dilansir TribunJabar.

Penggerebekan ini dilakukan setelah adanya laporan masyarakat yang mencurigai adanya kegiatan tak wajar diduga menjadi ajang pertemuan komunitas LGBT laki-laki.

Polisi pun langsung mendatangi TKP saat kegiatan sedang berlangsung.

"Ketika penggerebekan, para peserta baru saja menyelesaikan rangkaian acara hiburan, seperti lomba menyanyi, menari, dan pemilihan kontes bertajuk the big star," ujarnya Hendra.

Dari pengakuan peserta, mereka membayar biaya Rp 200 ribu untuk mengikuti acara tersebut.

"Dari keterangan sementara, kegiatan digelar dengan modus menyebarkan undangan lewat medsos dan memungut biaya Rp 200 ribu per peserta," kata Hendra.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, seperti empat bungkus alat kontrasepsi yang belum terpakai dan satu buah pedang yang digunakan sebagai properti pertunjukan seni tari. 

Menindaklanjuti hal ini, para peserta diwajibkan mengikuti serangkaian tes kesehatan guna memastikan penyakit menular seksual.

"Kami masih lakukan pendalaman dengan memeriksa puluhan orang yang diamankan."

"Polres Bogor pun sudah berkoordinasi dengan Dinsos Bogor dan Dinkes Bogor untuk memeriksa kesehatan para peserta yang diamankan ini," jelas Hendra.

Dari pemeriksaan kesehatan tersebut, Kepala Dinkes Kabupaten Bogor dr Fusia Meidiawaty mengungkapkan ada sebagian peserta yang reaktif mengidap penyakit menular yang disebabkan oleh aktivitas penyimpangan seksual.

"Dari 74 orang yang diperiksa, sebagian ada yang reaktif HIV, ada yang reaktif sifilis, dan ada yang non reaktif keduanya," ujar Fusia saat dilansir TribunnewsBogor, Selasa (24/6/2025).

Pasien reaktif di wilayah Kabupaten Bogor akan diberikan penanganan oleh Puskesmas Kabupaten Bogor.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved