Nelayan, Energi, dan Gizi Anak: Sorotan Kunjungan Wakil Rakyat di Pasuruan-Probolinggo
Anggota DPR RI Komisi XI, Mukhamad Misbakhun, menggelar kunjungan kerja ke daerah pemilihannya di Probolinggo dan Pasuruan, Jawa Timur.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Editor:
Wahyu Aji
Hasiolan EP/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Komisi XI, Mukhamad Misbakhun, menggelar kunjungan kerja ke daerah pemilihannya di Probolinggo dan Pasuruan, Jawa Timur.
Dalam rangka masa reses, legislator dari Fraksi Golkar ini menyambangi tiga lokasi berbeda untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat.
Kunjungan dimulai dari Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo — wilayah pesisir yang dikenal dengan Pelabuhan Tanjung Tembaga.
Di hadapan warga, Misbakhun menyoroti pentingnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
“Banyak anak-anak kita yang berangkat sekolah tanpa sarapan. Ini ancaman serius terhadap kualitas generasi mendatang,” ujarnya, dikutip Selasa (17/6/2025).
Ia menekankan bahwa MBG bukan hanya upaya perbaikan gizi, tetapi juga bagian dari strategi membangun ekonomi lokal melalui konsep dapur umum yang dikelola masyarakat sendiri.
Dari Probolinggo, Misbakhun melanjutkan kunjungan ke Kabupaten Probolinggo.
Di sana, ia membahas soal kedaulatan pangan dan energi, termasuk penunjukan Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Misbakhun menyebut posisi ini sangat strategis untuk memastikan ketahanan energi nasional.
“Pak Bahlil memiliki tanggung jawab besar dalam pengelolaan sumber daya alam, demi menjamin kedaulatan energi kita ke depan,” kata lulusan doktor Ilmu Ekonomi Universitas Trisakti tersebut.
Di titik ketiga, yakni Kampung Nelayan Ngemplakrejo, Kota Pasuruan, Misbakhun menyampaikan dukungan terhadap pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, salah satu program unggulan Presiden Prabowo yang bertujuan memperkuat ekonomi rakyat.
Ia mengajak para nelayan untuk terlibat aktif dalam koperasi tersebut.
“Koperasi ini bisa menjadi pembeli hasil tangkapan nelayan. Kita hilangkan ketergantungan pada tengkulak,” tegasnya.
Baca juga: Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Umum SOKSI Periode 2025-2030
Dengan koperasi sebagai offtaker, hasil laut bisa langsung dijual ke pasar dengan harga yang lebih baik bagi nelayan dan lebih terjangkau bagi konsumen.
Penumpang Selamat Ungkap Kondisi Bus sebelum Kecelakaan Maut di Probolinggo: Gagal Nanjak, Rem Blong |
![]() |
---|
8 Orang Meninggal dalam Kecelakaan di Probolinggo, Khofifah: Bus Pariwisata Harus Laik Jalan |
![]() |
---|
Sosok Arti Wibowati, Perawat Korban Bus Maut di Bromo, 3 Hari sebelum Tewas Posting Foto Kuburan |
![]() |
---|
Sosok Albahri, Sopir Bus Maut Tewaskan 8 Orang di Bromo, Tahu Rem Tak Beres Sebelum Kecelakaan |
![]() |
---|
Belum Seminggu Ayahnya Meninggal, Arty Perawat RS Bina Sehat 'Menyusul' Setelah Terlempar dari Bus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.