Berapa Hari Puasa Muharram? Ini Tanggal-tanggal yang Dianjurkan
Berapa hari sebenarnya umat Islam dianjurkan untuk berpuasa di bulan Muharram?
TRIBUNNEWS.COM - Bulan Muharram merupakan salah satu bulan paling mulia dalam kalender Islam.
Selain dikenal sebagai bulan pertama dalam tahun Hijriyah, Muharram juga menjadi waktu yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, terutama puasa sunnah.
Tapi, berapa hari sebenarnya umat Islam dianjurkan untuk berpuasa di bulan ini?
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa terbaik setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yakni Muharram.
Hadits ini menunjukkan bahwa puasa Muharram memiliki nilai yang sangat besar di sisi Allah SWT.
Meski demikian, tidak dijelaskan secara rinci berapa hari yang harus dijalani selama bulan ini.
Namun, para ulama telah merumuskan beberapa bentuk puasa yang bisa diamalkan selama bulan Muharram, berdasarkan sunnah dan keterangan para sahabat.
Jenis-Jenis Puasa di Bulan Muharram
1. Puasa Asyura (10 Muharram)
Hari Asyura, yang jatuh pada tanggal 10 Muharram, adalah hari puasa yang sangat dianjurkan.
Rasulullah SAW berpuasa pada hari ini dan menganjurkan umatnya untuk melakukannya.
Baca juga: Mengapa Dilarang Puasa di Hari Tasyrik seusai Idul Adha? Simak Juga Batas Waktu hingga Amalannya
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun yang lalu (HR. Muslim).
Ini adalah puncak dari keutamaan puasa di bulan Muharram.
2. Puasa Tasua dan Asyura (9 dan 10 Muharram)
Untuk membedakan diri dari kaum Yahudi yang juga berpuasa pada 10 Muharram, Rasulullah SAW menyarankan untuk menambah puasa sehari sebelumnya, yaitu pada 9 Muharram (Tasua).
Maka, gabungan puasa tanggal 9 dan 10 menjadi amalan yang sangat dianjurkan.
3. Puasa 9, 10, dan 11 Muharram
Tingkatan puasa yang lebih utama lagi adalah menambahkan tanggal 11 Muharram.
Ini adalah bentuk puasa tiga hari berturut-turut: Tasua, Asyura, dan sehari setelahnya.
Imam Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi menjelaskan bahwa ini merupakan bentuk kesempurnaan dalam berpuasa di Muharram.
4. Puasa Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Muharram)
Selain puasa-puasa di awal Muharram, umat Islam juga disunnahkan untuk melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, yakni puasa saat bulan terang pada tanggal 13, 14, dan 15 Hijriah.
Ini adalah amalan sunnah rutin yang dianjurkan setiap bulan, dan ketika dilakukan di bulan Muharram, pahalanya semakin berlipat karena berada di bulan yang mulia.
(Tribunnews.com/Widya)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.