Nasaruddin Umar Arahkan Agar Kurban Prabowo-Gibran Diolah Jadi Makanan Bergizi untuk Anak Yatim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Daging dari sapi kurban yang disumbangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Masjid Istiqlal Jakarta bakal diolah jadi santapan bagi 2 ribu anak yatim. 

Plt Imam Besar Masjid Istiqlal, Mulawarman Hannase mengatakan buah pikir itu berasal dari Imam Besar Masjid Istiqlal yang saat ini juga menjabat sebagai Menteri Agama, Nasaruddin Umar. 

“Hewan kurban kami langsung distribusikan ke anak yatim melalui kegiatan makan bergizi. Makan bersama anak yatim di Istiqlal ini atas arahan dari Imam Besar Masjid Istiqlal,” ujar Mulawarman di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (76/2025). 

Baca juga: Masjid Istiqlal Jamin Kesehatan Hewan Kurban yang Disumbangkan Prabowo-Gibran

Adapun sapi milik Prabowo yang diberi nama Brawijaya itu memiliki berat 1 ton 2,2 kuintal. Sementara sapi milik Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bernama Jack dengan berat 1,1 ton. 

Semua bakal dibuat jadi panganan yang akan disantap ribuan anak yatim di Masjid Istiqlal pada Minggu (8/6/2025) besok. 

“Kami besok akan melakukan kegiatan makan bersama anak yatim itu dari hewan kurban, dari daging hewan kurban presiden dan wakil presiden. Itu tidak didistribusikan dalam bentuk daging, tetapi besok akan dimasak dan akan makan bersama anak yatim,” jelas Mulawarman. 

Masjid Istiqlal menerima total 136 hewan kurban yang terdiri atas 55 sapi dan 81 kambing. 

Daging-daging hewan itu nanti tidak akan dibagikan langsung kepada warga melainkan didistribusi melalui yayasan-yayasan yang bermitra dengan Masjid Istiqlal. 

“Pendistribusian hewan kurban di Istiqlal ini melalui mekanisme kerjasama dengan yayasan kita, ada sekitar 200 yayasan yang membantu untuk mendistribusikan hewan-hewan kurban yang dipotong di Istiqlal,” jelas Mulawarman.

Baca juga: Pemakzulan Gibran Sepaket dengan Prabowo? Ini Beda Pandangan Jokowi dan Rocky Gerung

“Jadi bukan pembagian kupon secara langsung ya kepada masyarakat. Ini untuk menghindari crowded, untuk menghindari nanti penumpukan masyarakat yang antre sehingga menjadi tidak bagus prosesnya,” tegasnya.