Idul Adha 2025
Tata Cara Puasa Arafah dan Bacaan Niatnya, Dilengkapi Keutamaan Puasa Arafah
Simak bagaimana tata cara puasa Arafah, lengkap dengan bacaan niat dalam tulisan Arab dan Latin, dan sejumlah keutamaannya.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut tata cara puasa Arafah, bacaan niat, dan keutamaannya.
Puasa Arafah dilaksanakan setiap tanggal 9 Dzulhijjah.
Puasa Arafah dilakukan sehari sebelum Hari Raya Idul Adha tanggal 10 Dzulhijjah.
Pada Hari Raya Idul Adha, umat Islam dilarang untuk berpuasa.
Adapun puasa Arafah sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh setiap umat muslim yang sedang tidak melaksanakan haji.
Sebab, puasa Arafah memiliki keutamaan yang sangat besar bagi setiap orang yang melaksanakannya.
Pelaksanaan puasa Arafah sebenarnya sama dengan puasa pada umumnya, dimana setiap umat muslim yang menjalankannya diharuskan untuk menahan haus, lapar, dan hawa nafsu mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Setelah itu, setiap muslim yang telah berpuasa seharian dapat berbuka puasa.
Yang membedakan puasa Arafah dengan puasa lainnya hanya terdapat pada tanggal pelaksanaannya dan niat yang diucapkan.
Dilansir baznas.go.id, berikut tata cara pelaksanaan puasa Arafah yang dilaksanakan setiap tanggal 9 Dzulhijjah:
1. Membaca Niat Puasa Arafah
Setiap umat muslim yang ingin melaksanakan puasa Arafah dapat membaca niat puasa Arafah pada saat malam hari sebelum sahur atau sebelum terbitnya fajar.
Baca juga: Jadwal Imsakiyah Puasa Arafah Kamis, 5 Juni 2025, di Jabodetabek
Lafadz niat puasa Arafah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”
2. Makan Sahur
Sebagai salah satu sunnah puasa, sangat dianjurkan bagi setiap muslim yang melaksanakan puasa Arafah untuk melaksanakan sahur walau hanya dengan segelas air putih
Karena selain mendapatkan pahala, dengan sahur ini dapat memudahkan umat muslim dalam melaksanakan puasa Arafah.
Namun, jika tidak sempat melaksanakan sahur maka puasanya pun akan tetap sah untuk dilaksanakan.
3. Menahan Diri dari Hal yang Membatalkan
Seperti makan, minum, berhubungan badan, dan sebagainya sampai terbenamnya matahari, waktu dimana umat muslim dapat berbuka membatalkan puasanya.
4. Berbuka
Berbuka dilaksanakan ketika matahari terbenam, yakni saat masuk waktunya salat Magrib.
Ketika masuk waktu berbuka, setiap umat muslim sangat dianjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa karena termasuk ke dalam salah satu sunnah berpuasa.
Keutamaan Puasa Arafah
Terdapat beberapa keutamaan dari puasa Arafah sebagaimana dilansir baznas.go.id dan bpkh.go.id:
1. Menghapus Dosa Selama 2 Tahun
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR Muslim).
2. Terhindar dari Api Neraka
"Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: "Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).
3. Pahalanya Berlipat Ganda
Puasa Arafah yang jatuh pada 9 Dzulhijjah termasuk dalam 10 hari pertama Dzulhijjah, yang merupakan waktu di mana amal saleh seperti puasa sangat dicintai oleh Allah SWT.
Pada 10 hari ini, Allah SWT melipatgandakan pahala hamba-Nya.
Oleh karena itu, setiap amal yang dilakukan pada hari ini akan memiliki nilai pahala yang lebih tinggi.
4. Memperoleh Rahmat Allah SWT
Hari Arafah adalah waktu yang sangat mulia dan penuh berkah, sehingga merupakan waktu yang tepat untuk berdoa dan memohon ampunan.
Pada hari ini, Allah SWT sangat dekat dengan hamba-Nya yang berdoa, dan doa yang dipanjatkan pada hari ini akan lebih mungkin untuk diterima.
Mengingat betapa berharganya hari ini, manfaatkanlah setiap momen untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
5. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Ibadah ini membantu umat Islam untuk lebih dekat dengan Allah SWT sehingga hidup akan lebih diberkahi.
Keberkahan ini dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan, seperti kesehatan, rezeki, dan hubungan sosial.
Melalui puasa ini, umat Islam akan merasakan perubahan positif dalam hidup Anda yang tidak hanya bersifat duniawi, tetapi juga spiritual.
Hari Arafah juga merupakan waktu yang sangat istimewa.
Oleh karena itu, sangat disayangkan jika melewatkannya tanpa beribadah dengan optimal.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.