Selasa, 30 September 2025

Idul Adha 2025

Tata Cara Melaksanakan Shalat Idul Adha, Lengkap dengan Bacaan Niatnya

Idul Adha 1446 Hijriah akan segera dilaksanakan pada Jumat, 6 Juni 2025, berikut tata cara shalat Idul Adha lengkap dengan bacaan niatnya.

M ANSHAR (AAN)/SERAMBI/M ANSHAR
SHALAT IDUL ADHA - Umat Islam melaksanakan Shalat Idul Adha di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (31/7/2020). Berikut tata cara pelaksanaan Shalat Idul Adha, lengkap dengan bacaan niatnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Peringatan Hari Raya Idul Adha akan dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Kemenag RI dan PP Muhammadiyah telah menetapkan hari raya Idul Adha jatuh pada tanggal 6 Juni 2025.

Hari Raya Idul Adha adalah kesempatan untuk mencari keridhaan dan pahala semata-mata hanya karena Allah. 

Pada saat Hari Raya Idul Adha, umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan shalat Idul Adha.

Baca juga: Keutamaan Puasa Arafah, Amalan Sunnah Jelang Hari Raya Idul Adha

Tata Cara Shalat Idul Adha

Tata cara salat Idul Adha, dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. M. Syukron Maksum:

1. Membaca niat:

"Ushallii sunnatal li'iidil adl-haa rak'ataini lillaahi ta'aalaa,"

Artinya:

Aku niat shalat sunah idul adha dua rakaat karena Allah Ta'ala.

2. Untuk rakaat pertama, setelah takbiratul ihram dan membaca doa iftitah, dilakukan 7 kali takbir.

Setiap selesai sekali takbir disunahkan membaca:

"Subhaanallaahi walhamdu lillaahi wa laa ilaaja illallaahu wallaahu akbar,"

Artinya:

Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar.

3. Setelah melakukan 7 kali takbir, bacaannya seperti salat lainnya.

Diutamakan surat yang dibaca setelah bacaan al-Fatihah dalam rakaat pertama ini adalah surat Qaf atau surat al-A'laa.

4. Kemudian ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti sholat biasa.

5. Untuk rakaat yang kedua, takbir yang dilakukan 5 kali.

Setelah itu, salat berjalan seperti biasanya, surat yang dibaca setelah al-Fatihah diutamakan surat al-Ghasyiyah.

6. Lalu dilanjutkan ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.

7. Setelah selesai salam, maka dilanjutkan dengan dua Khotbah.

Khotbah yang pertama takbir dibaca 9 kali sedangkan untuk Khotbah yang kedua bacaan takbir dibaca 7 kali (pembacaan takbir dilakukan secara berurutan).

Baca juga: 35 Kupon Kurban Idul Adha 2025, Bisa Diedit dan Diunduh

Idul Adha

Mengutip dari jabar.kemenag.go.id, hari raya Idul Adha diperingati karena Allah memberi kesempatan kepada umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya. 

Idul Adha dinamai juga “Idul Nahr” yang artinya 'hari raya penyembelihan'.

Hal ini untuk memperingati ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim.

Kesabaran dan ketabahan Ibrahim dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan, Allah memberinya sebuah anugerah, sebuah kehormatan "Khalilullah" (kekasih Allah).

Dalam kitab Misykatul Anwar disebutkan konon Nabi Ibrahim memiliki kekayaan 1.000 ekor domba, 300 lembu, dan 100 ekor unta.

Ketika Ibrahim ditanya oleh seseorang, "Milik siapa ternak sebanyak ini?"

Maka dijawabnya, "Kepunyaan Allah, tapi kini masih milikku, sewaktu-waktu bila Allah menghendaki, aku serahkan semuanya. Jangankan cuma ternak, bila Allah meminta anak kesayanganku Ismail, niscaya akan aku serahkan juga."

Kemudian Allah menguji iman dan takwa Nabi Ibrahim melalui mimpinya yang haq, agar ia mengorbankan putranya yang kala itu masih berusia 7 tahun.

Baca juga: Bacaan Niat Menyembelih Hewan Kurban saat Idul Adha, Lengkap dengan Syarat dan Tata Caranya

Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail Tertulis dalam Al-Quran

قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Ibrahim berkata, “Hai anakkku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu “.

Ismail menjawab, "Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS Aa-saffat: 102).

Setelah keduanya siap, tiba-tiba Allah berseru dengan firmannya, menyuruh menghentikan perbuatannya.

Allah telah meridai keduanya, sebagai imbalan keikhlasan mereka, Allah mencukupkan dengan penyembelihan seekor kambing sebagai korban, sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 107-110:

وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ

“Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ

“Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian.”

سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ

“Yaitu kesejahteraan semoga dilimpahkan kepada Nabi Ibrahim.”

كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

“Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang paling besar dalam sejarah umat umat manusia itu membuat Ibrahim menjadi seorang Nabi dan Rasul yang besar.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan